BPS: Kondisi Bisnis RI Pada Kuartal I-2017 Meningkat

Jakarta - Pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I-2017 sebesar 5,01% atau meningkat jika dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya 4,92%. Hal tersebut juga diikuti oleh Indeks Tendensi Bisnis (ITB) pada tiga bulan pertama tahun ini sebesar 103,42.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto dalam konferensi pers di Kantornya, Jakarta, Jumat (5/5/2017).

"Secara umum kondisi bisnis di Indonesia pada kuartal I-2017 meningkat dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, namun optimisme pelaku bisnis di Indonesia pada triwulan ini lebih rendah dibandingkan dengan kondisi pada triwulan IV-2016," kata Kecuk.

Baca juga: Penyebab Orang RI Makin Irit Belanja: Gaji Naiknya Dikit

Kecuk menyebutkan, pada tiga bulan pertama 2017 tercatat 12 kategori lapangan usaha mengalami peningkatan kondisi bisnis, empat kategori mengalami penurunan, dan satu kategori relatif stagnan.

Peningkatan kondisi bisnis tertinggi pada usaha jasa keuangan dan asuransi dengan ITB sebesar 127,31. Sementara itu, kondisi bisnis jasa kesehatan dan kegiatan sosial hanya mencapai nilai ITB sebesar 92,00. Kategori lapangan usaha transportasi dan pergudangan mengalami kondisi bisnis yang relatif stagnan dengan capaian 99,63.

"Kondisi bisnis pada triwulan I-2017 yang meningkat disebabkan oleh capaian dari seluruh komponen, penggunaan kapasitas produksi/usaha dengan capaian nilai indeks sebesar 104,60, pendapatan usaha dengan capaian nilai indeks sebesar 104,54, dan rata-rata jumlah jam kerja 101,13," jelasnya.

Baca juga: Orang RI Makin Irit Belanja, Ini Datanya

Sedangkan indeks tendensi konsumen (ITK) pada triwulan I-2017 juga mengalami peningkatan dibandingkan periode yang sama di 2016. Kondisi ini tercermin dari nilai triwulan I-2017 yang hampir sama dengan triwulan IV-2016 yakni 102,46.

"Kondisi ini didorong oleh meningkatkan volume konsumsi rumah tangga dengan nilai indeks 107,75. Daya beli konsumen yang dilihat dari indeks pengaruh inflasi terhadap pengeluaran rumah tangga menunjukan bahwa inflasi yang terjadi selama triwulan I-2017 tidak terlalu berpengaruh terhadap pengeluaran rumah tangga, dengan indeks 101,60," ungkapnya (mkj/mkj)