Barang mewah yang menjadi konsumsi masyarakat kalangan atas ternyata terkena dampak program pengampunan pajak alias tax amnesty dan tingginya pajak dari barang mewah.
"Kelompok atas itu karena tax amnesty, karena yang pertama mereka yang ikut tax amnesty harus membayar pinalti yang cukup lumayan, meskipun tarif pajaknya rendah, sehingga menahan konsumsi," kata Ekonom Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih ketika dihubungi detikFinance, Jakarta, Jumat (5/5/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, BPS juga mencatat pembelian mobil di atas 1.500 CC mengalami perlambatan 3,77%. Sementara kuartal I-2016 penjualannya tumbuh 14,76%.
Seperti diketahui, konsumsi rumah tangga pada kuartal I-2017 dipastikan tumbuh namun tidak setinggi pertumbuhan di periode yang sama tahun 2016. Konsumsi rumah tangga pada tiga bulan pertama sebesar 4,93% sedangkan di 2016 sebesar 4,97%.
(mkj/mkj)