Ini Alasan China Ciptakan Pesawat 'Jumbo' C919

Ini Alasan China Ciptakan Pesawat 'Jumbo' C919

Muhammad Idris - detikFinance
Minggu, 07 Mei 2017 17:01 WIB
Foto: Reuters
Jakarta - Dominasi dua raksasa pabrikan pesawat terbang sipil, Airbus dan Boeing, harus siap berhadapan dengan China. Lewat perusahaan pelat merahnya, Commercial Aircraft Corporation of China (Comac), Negeri Tirai Bambu sukses menerbangkan pesawat penumpang berbodi besar pertamanya C919.

Pesawat tersebut memiliki 168 kursi, atau memiliki ukuran bodi yang sama dengan Airbus A320 dan Boeing 737-800. Dalam laporannya, pesawat C919 dibanderol kurang dari setengah harga dari kedua pesawat pesaing terdekatnya tersebut.

Mengutip CNNMoney, Minggu (7/5/2017), ambisi China memproduksi pesawat sendiri didorong tingginya jumlah penumpang domestik maupun internasional yang diangkut maskapai China. Tahun 2015 lalu, menurut laporan Civil Aviation Administration of China (CAAC), pertumbuhan penumpangnya tembus di atas 12%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pesawat C919 Buatan ChinaPesawat C919 Buatan China Foto: Reuters



Tercatat, saat ini ada 55 perusahaan airlines di China, mereka diperkirakan akan menghabiskan belanja lebih dari US$ 1 triliun untuk membeli 6.810 armada pesawat baru dari Boeing maupun Airbus dalam 20 tahun mendatang. Hitung-hitungannya, tanpa adanya pesaing baru, triliunan dolar hanya akan masuk ke kantong kedua perusahaan pembuat itu.



Tingginya pertumbuhan jumlah penumpang udara ini tak lepas meningkatnya warga kelas menengah, dimana populasi yang rata-rata usia muda tersebut banyak menghabiskan uangnya untuk perjalanan domestik dan luar negeri.

Pesawat C919 Buatan ChinaPesawat C919 Buatan China Foto: Reuters



Boeing sendiri dalam laporannya, memperkirakan sebanyak tiga perempat pengiriman pesawat baru ke China adalah pesawat dengan tipe satu lorong yang mampu membawa penumpang dari 90 hingga 230 orang. Pesawat jenis yang lumrah digunakan untuk perjalanan bisnis dan liburan.

Selain itu, permintaan pesawat jenis bodi besar (widebody) juga akan mengalami lonjakan. Dengan hitungan sebanyak 1.560 pesawat baru jenis ini akan membantu melipatgandakan armada maskapai di Negeri Panda itu dalam 20 tahun mendatang. Kategori ini termasuk jenis seperti Boeing 787 Dreamliner dan 777 Line.

(idr/mkj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads