"Meningkatnya kontribusi sektor pertanian terhadap pertumbuhan ekonomi tidak terlepas dari upaya pemerintah untuk terus mendorong peningkatan produksi pangan, terutama komoditas-komoditas strategis," kata Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Agung Hendriadi dalam keterangan tertulis, Senin (8/5/2017).
Baca: Ekonomi RI Tumbuh 5,01% di Kuartal I-2017
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk komoditas beras, hingga September 2017, Kementan menargetkan peningkatan luas tambah tanam padi menjadi 7 juta hektare (ha). Luas tambah tanam tersebut dilakukan pada 17 provinsi yang menjadi daerah penghasil beras.
Pada bulan Januari-Maret 2017, produksi beras nasional telah mencapai 16 juta ton. Pada akhir tahun 2017, diharapkan produksi beras bisa mencapai 49 juta ton atau setara produksi padi 85 juta ton.
Kontribusi pertanian pada pertumbuhan ekonomi selama tahun 2016 juga naik signifikan pada kuartal IV/2016 sebesar 0,58%, naik dibandingkan kuartal I/2016 yang hanya 0,19%.
Baca: Kementan Tingkatkan Minat Bertani untuk Turunkan Pengangguran di Desa
Sebelumnya Kepala BPS Suhariyanto mengatakan sektor pertanian mengalami pertumbuhan signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
"Seluruh sub sektor pertanian naik, kecuali hortikultura. Paling tinggi tanaman pangan sebesar 12,96% (pertumbuhannya)," jelas Suhariyanto.
Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan I-2017, sektor pertanian menyumbang kontribusi terhadap PDB sebesar 13,59% dengan pertumbuhan 7,1% (year on year/yoy). Sektor pertanian menjadi salah satu penyumbang ekonomi terbesar.
Baca: Mentan Kejar Target Luas Tanam Padi Capai 7 Juta Ha dalam 5 Bulan (ega/mkj)











































