Turunkan Harga, Bulog Bakal Impor 1.000 Ton Bawang Putih

Turunkan Harga, Bulog Bakal Impor 1.000 Ton Bawang Putih

Fadhly Fauzi Rachman - detikFinance
Rabu, 10 Mei 2017 18:53 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Harga bawang putih melonjak beberapa minggu terakhir. Harga komoditas bumbu dapur itu saat ini berada kisaran Rp 60.000/kilogram (kg), dari sebelumnya kisaran Rp 40.000/kg.

Menurut Direktur Pengadaan Perum Bulog, Tri Wahyudi Saleh, pihaknya telah ditugaskan oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag) agar dapat menekan harga bawang putih hingga ke Rp 38.000/kg.

"Paling tidak untuk minggu ini (bawang putih) seharga Rp 38.000/kg. Minggu depan harus turun lagi," ungkap Tri saat Focus Group Discussion (FGD) di Wisma Bhayangkari Mabes Polri, Jakarta, Rabu (10/5/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bulog sedang ditugaskan untuk (siapkan bawang putih) 1.000 ton. Kerja sama dengan pelaku usaha, kalau stoknya ada di sini kita jual sama-sama sesuai dengan instruksi Kemendag. Kalau kurang kami siap impor," sambungnya.

Tri mencatat, pasokan bawang putih yang dimiliki Bulog untuk saat ini sebanyak 100 ton hingga 200 ton. Saat ini, Bulog juga sedang melakukan perhitungan untuk kebutuhan impor tersebut.

"Jumlah 1.000 ton itu pemerintah menugaskan bulog untuk stabilisasi harga bawang putih. Yang diimpor tidak sebanyak itu, sedang kita bicarakan. Kami sedang negosiasi harga di Cina, karena harga masih terus turun. Mudah-mudahan kita bisa dapat harga yang lebih murah lagi," tukasnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Perbenihan Hortikultura Kementerian Pertanian, Sukarman, menjelaskan saat ini pemerintah memang tengah berupaya untuk dapat menekan harga bawang putih.

Dirinya mengatakan, Kemendag telah mengumpulkan sejumlah importir bawang putih untuk dapat berkonsolidasi menyediakan pasokan yang cukup terhadap komoditas pangan tersebut.

"Karena sebenarnya importir punya barang, dan itu sudah diminta oleh Pak Mendag (Enggartiasto Lukita) untuk dilepas ke pasar. Kalau mereka melaporkan angka yang tidak sesuai dengan stok di gudang, maka akan dilakukan pemeriksaan melibatkan Satgas pangan dan barangnya di sita," terang Agung. (hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads