Asal RI Tak Rusuh, Investor Asing Masih Berani Investasi

Asal RI Tak Rusuh, Investor Asing Masih Berani Investasi

Hans Henricus BS Aron - detikFinance
Jumat, 12 Mei 2017 17:16 WIB
Foto: Muhammad Idris
Jakarta - Isu SARA yang berkembang belakangan ini, diikuti berbagai aksi demo, terjadi di Jakarta dan beberapa kota lainnya. Bagi pengusaha, situasi ini tak akan mengganggu aktivitas bisnis maupun rencana investasi selama tidak berkembang menjadi aksi anarkis hingga kerusuhan.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Roeslani, mengatakan jika isu SARA maupun aksi demo berkembang menjadi kerusuhan, akan membuat citra buruk bagi Indonesia

"Jangan ada keributan, jangan anarkis, jangan rusuh. Kalau ribut, repot. Dunia usaha pasti terganggu dan itu mengirimkan sinyal jelek ke dunia luar," ujar Rosan kepada detikFinance, Jumat (12/5/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Rosan, investor asing sudah memasukkan situasi politik, termasuk aksi unjuk rasa, sebagai salah satu risiko dalam investasi jangan panjang (long term). Ini berlaku untuk investasi di negara emerging market, termasuk Indonesia.

Sehingga, tanpa melihat konteks demo terkait SARA atau apapun, para investor memang sudah siap dengan risiko tersebut saat mereka komitmen menanam modal jangka panjang di Indonesia. Selain itu,

"Mau demo apapun, mereka bilang sudah memasukkan faktor itu ke dalam rencana investasi. Investasi mereka long term, karena yakin pertumbuhan Indonesia baik. Itu yang mereka sampaikan," tutur Rosan.

Rosan menyatakan, pernyataan itu disampaikan investor asing, antara lain dari Uni Eropa, Jepang, dan Korea Selatan, serta lewat kedutaan-kedutaan besar negara sahabat di Jakarta.

"Asal jangan ada keributan, anarkis, kerusuhan, karena demo itu biasa," pungkas Rosan (hns/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads