Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian PUPR, Kemas Nur Asikin mengatakan WannaCry mengincar PC berbasis windows yang memiliki kelemahan atau celah terkait fungsi SMB yang dijalankan di komputer.
Dengan ancaman tersebut, maka pihaknya mematikan koneksi internet di lingkungan Kementerian PUPR yang terhubung langsung ke komputer pegawai sejak tadi malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asikin menambahkan, setelah aktif kembali pada pukul 12.00, pengawasan tetap terus dilakukan.
"Sistem sudah online secara keseluruhan jam 12.00. Tapi kalau ada satu aplikasi yang bolong, aplikasi itu langsung kita matikan untuk perbaikan. Dimatikan supaya tidak menyebar ke aplikasi yang lain," sambung dia.
Asikin mengatakan, ada sedikitnya 300 aplikasi yang beroperasi memanfaatkan sambungan internet dan terhubung dengan pusat data atau data centre di Kementerian PUPR.
Tiga ratus aplikasi ini, terhubung dengan berbagai data yang berkaitan dengan berbagai proyek pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia.
"Kalau satu saja bolong (berhasil diretas), nanti menyebar ke aplikasi yang lain. Kalau sudah begitu, yang diserang nanti itu data-data kita. Misalnya data lelang. Itu bahaya sekali, karena lelang kita itu kan nilainya triliunan rupiah. Bahaya sekali kalau sampai bolong," jelas dia. (dna/mkj)