"Perlu langkah strategis jaga pertumbuhan ekonomi, dan berusaha capai tujuan pembangunan, kurangi kemiskinan, tingkatkan pekerjaan, tanpa buat APBN tidak sustain," ungkapnya di dalam konferensi pers di Gedung Mari'e Muhammad, Kantor Pusat Ditjen Pajak, Kemenkeu, Jakarta, Jumat (19/5/2017).
APBN merupakan instrumen penting ketika mendorong perekonomian. Apalagi ketika kondisi global mulai tidak bersahabat, sehingga ekonomi harus didorong lebih awal melalui belanja negara yang produktif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari sisi pengelolaan utang tetap stabil, lalu langkah pemerintah mengurangi defisit, membuat masa depan APBN kita lebih baik," ujarnya.
Hal ini sesuai dengan fokus yang disampaikan oleh lembaga pemeringkat Standard and Poor's (S&P) pasca menaikkan peringkat Indonesia pada level BBB-. Hasil tersebut menunjukkan bahwa Indonesia layak mendapatkan investment grade.
S&P memproyeksikan ekonomi Indonesia bisa tumbuh 5,3% tahun ini, inflasi 4,7%, defisit anggaran 2,4% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan rasio utang mencapai 28,2% terhadap PDB.
"Apa yang disampaikan S&P sesuai dengan apa yang kita monitor dan tentu kita jaga dalam kondisi positif dan bahkan outlook yang disampaikan S&P bisa dari stable ke positif," tandasnya. (mkj/dna)