.webp)
Pantauan detikcom, para pedagang menjajakan daging segar di Pasar Daging Lambaro, Aceh Besar, Aceh, Senin (22/5/2017). Mereka menggantung paha hewan dan baru dipotong jika ada pembeli. Meski harganya mencapai Rp 140.000/Kg tapi masih banyak pembelinya.
Seorang pedagang daging di Pasar Lambaro, Hadi, mengaku, harga daging menjelang Ramadan masih tergolong normal. Dalam sehari, ia mampu menjual daging 5 ekor sapi yang disembelih di lapaknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, melonjaknya harga tersebut akibat mahalnya harga sapi atau pun kerbau yang mereka beli. Ia menargetkan saat hari meugang akan menyembelih hingga 10 ekor sapi.
"Sekarang banyak juga pembelinya," jelas Hadi.
Hari meugang merupakan tradisi warga Aceh untuk menyambut bulan suci Ramadan. Pada hari tersebut, hampir semua warga Tanah Rencong membeli daging untuk dimasak dan disantap bersama. Dalam setahun, ada tiga kali tradisi meugang yakni menjelang Ramadan, menyambut hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Aceh, Asmauddin, mengatakan, pihaknya bersama Polresta Banda Aceh akan mengadakan rapat untuk mengimbau pedagang tidak menaikkan harga daging saat meugang. Mereka akan diminta untuk membuat kesepakatan.
"Masalah daging, khasnya Aceh, daging meugang itu harganya melonjak," kata Asmauddin kepada wartawan.
Menurutnya, jika dalam rapat hari ini tidak menghasilkan kesepakatan, pihaknya melalui Dinas Peternakan akan menyuruh pedagang yang biasa memotong hewan ternak untuk menyembelih sapi.
"Kita suruh pedagang yang biasa memotong untuk memotong, sapinya kita bantu untuk dijual dengan harga Rp 130.000/Kg," ungkapnya.
"Saat ini masih jauh meugang tapi daging di Pasar Lambaro masih banyak. Kita cek di Pasar Peunayong tidak meugang daging cukup banyak dengan harga Rp 130.000/Kg. Apa pasal di meugang harganya Rp 160.000/Kg," kata Asmauddin. (hns/hns)
