Peningkatan tersebut ternyata sebagai upaya pemerintah memenuhi kebutuhan bahan pokok menjelang bulan ramadan.
"Memang demikian, karena selama ramadan dan lebaran kebutuhan kita meningkat, lebih dari biasanya," Kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Sasmito Hadi Wibowo, saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Selasa (23/5/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu, impor garam juga mengalami peningkatan di April tahun ini dengan volume 319,9 ribu ton dengan nilai US$ 10,4 juta, jika dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya 210,1 ribu ton dengan nilainya US$ 10,0 juta.
Selanjutnya, impor minyak goreng menjadi 4.745 ton dengan nilai US$ 4,8 juta, sedangkan bulan sebelumnya hanya 2.731 ton dengan nilai US$ 3,4 juta.
"Pemerintah perlu memastikan kebutuhan bahan pokok cukup persediaannya, terutama beras, daging sapi, daging ayam, telur, terigu, minyak goreng, susu, kelapa, bawang, dan cabai," jelasnya. (mkl/wdl)











































