Hal tersebut diungkapkannya pada saat sambutan pembuka sindang kabinet paripurna di Istana Kepresidenan, Bogor, Senin (29/5/2017).
Jokowi menyebutkan, momentum Indonesia mendapat rating investment grade dari S&P harus ditindak lanjuti dengan memberikan manfaat secara luas bagi masyarakat, bukan hanya kepada sektor investasi protofolio seperti saham dan lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada ganjalan-ganjalan untuk masuknya arus uang, masuknya arus modal, masuknya arus investasi ke negara kita yang mungkin masih perlu untuk kita perbaiki lagi yaitu yang pertama di bidang penyederhanaan perizinan," kata Jokowi.
Jokowi meminta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution untuk merinci lebih detil lagi aturan-aturan yang selama ini dianggap telah menghambat investasi masuk ke Indonesia.
Jokowi meminta, perizinan di tingkat K/L untuk lebih disederhanakan lagi agar investasi yang ada benar-benar tidak terganggu oleh kerumitan di bidang perizinan sendiri.
Bahkan Jokowi menegaskan, bahwa penerbitan aturan baru di tingkat K/L harus dibahas terlebih dahulu di rapat terbatas (ratas). Tujuannya, agar tidak banyak muncul aturan-aturan baru yang ujungnya menghambat investasi.
"Karena saya melihat masih banyak kementerian-kementerian yang mengeluarkan Permen-Permen yang baru yang ini tentu saja akan diikuti oleh di bawahnya juga mengeluarkan aturan-aturan yang ini akan memperumit kita sendiri," tutupnya. (ang/ang)











































