Jokowi Akui Investasi Masih Terganjal Aturan Sendiri

Jokowi Akui Investasi Masih Terganjal Aturan Sendiri

Hendra Kusuma - detikFinance
Senin, 29 Mei 2017 18:12 WIB
Foto: Hendra Kusuma/detikFinance
Bogor - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengingatkan kepada para menteri kabinet kerja untuk tidak sembarang menerbitkan aturan-aturan yang ujungnya malah menghambat investasi masuk ke Indonesia.

Hal tersebut diungkapkannya pada saat sambutan pembuka sindang kabinet paripurna di Istana Kepresidenan, Bogor, Senin (29/5/2017).

Jokowi menyebutkan, momentum Indonesia mendapat rating investment grade dari S&P harus ditindak lanjuti dengan memberikan manfaat secara luas bagi masyarakat, bukan hanya kepada sektor investasi protofolio seperti saham dan lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk masuknya investasi baru ke Indonesia, sampai saat ini masih terganjal oleh aturan-aturan yang telah dibuat masing-masing kementerian/lembaga (K/L). Oleh karena itu, diperlukan penyederhanaan perizinan.

"Ada ganjalan-ganjalan untuk masuknya arus uang, masuknya arus modal, masuknya arus investasi ke negara kita yang mungkin masih perlu untuk kita perbaiki lagi yaitu yang pertama di bidang penyederhanaan perizinan," kata Jokowi.

Jokowi meminta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution untuk merinci lebih detil lagi aturan-aturan yang selama ini dianggap telah menghambat investasi masuk ke Indonesia.

Jokowi meminta, perizinan di tingkat K/L untuk lebih disederhanakan lagi agar investasi yang ada benar-benar tidak terganggu oleh kerumitan di bidang perizinan sendiri.

Bahkan Jokowi menegaskan, bahwa penerbitan aturan baru di tingkat K/L harus dibahas terlebih dahulu di rapat terbatas (ratas). Tujuannya, agar tidak banyak muncul aturan-aturan baru yang ujungnya menghambat investasi.

"Karena saya melihat masih banyak kementerian-kementerian yang mengeluarkan Permen-Permen yang baru yang ini tentu saja akan diikuti oleh di bawahnya juga mengeluarkan aturan-aturan yang ini akan memperumit kita sendiri," tutupnya. (ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads