Tambahan anggaran yang diminta Amran diusulkan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2017 yang akan diajukan ke DPR Juli ini.
"Rencana kita mungkin 5-10 tahun ke depan swasembada bawang putih. Tapi kalau kami ditambahkan anggaran APBN-P, tidak lewat 2019 sudah swasembada," ungkap Amran dalam acara Musyawarah Perencanaan Penmbangunan Pertanian Nasional 2017, Rabu (30/05/2017) di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perolehan alokasi tambahan tersebut menurut Amran akan digunakan untuk pembelian bibit bawang putih. Dengan swasembada yang dilakukan, maka Indonesia dapat menghemat Rp 20 triliun yang biasa digunakan untuk mengimpor bawang.
"Ya kalo ada tambahan Rp 1 triliun, Negara menghasilkan kalau tidak impor berarti Rp 20 triliun," ujarnya.
Sementara itu, guna menyukseskan program swasembada tersebut, Kementerian Pertanian akan mencari 60 ribu hektar lahan untuk menanam bawang putih.
"Kita butuh 60 hektar, salah satunya di Lombok Timur," kata Amran.
Seperti diketahui, saat ini rata-rata produksi bawang putih nasional setiap tahun sekitar 20 ribu ton yang dihasilkan dari 2 ribu hektar lahan.
Jumlah tersebut hanya menutupi 5% dari kebutuhan konsumsi bawang putih nasional sekitar 500 ribu ton. Dengan demikian Indonesia masih harus mengimpor 448 ribu ton bawang putih. (hns/hns)











































