Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, pihaknya telah melihat potensi pengembangan rempah-rempah sebagai komoditi strategis yang akan mulai digalakkan pada tahun depan.
"Ke depan kita komoditas yang strategis untuk ekspor, lada, merica, pala, seperti daerah ,Maluku, daerah rempah-rempah," ungkap Amran di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa (30/05/2017)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu kenapa Belanda datang. Karena yang menarik rempah rempahnya. Sekarang kita angkat kembali, gali potensi itu dan itu bisa menyejahterakan petani Indonesia," ujarnya.
Untuk melakukan pengadaan bibit rempah-rempah, Amran mengaku, membutuhkan setidaknya Rp 2 triliun. Oleh karena itu dirinya berharap terdapat penambahan anggaran yang diberikan pada Kementerian Pertanian baik di APBN-P 2017 maupun APBN 2018.
"Kita dorong komoditas ekspor, pala, lada, cengkeh, kakao itu kita persiapkan bibit gratis tahun 2018, sekitar 2 triliun semoga ada tambahan lagi nanti di APBN. Bibit unggul, kita siapkan bibit sendiri untuk petani," jelasnya. (hns/hns)