Revisi APBN 2017, Jokowi Targetkan Ekonomi Tumbuh 5,3%

Revisi APBN 2017, Jokowi Targetkan Ekonomi Tumbuh 5,3%

Hendra Kusuma - detikFinance
Selasa, 30 Mei 2017 17:39 WIB
Foto: Bagus Prihantoro Nugroho/detikcom
Jakarta - Berjalan lima bulan, Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mulai menyiapkan perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017. Ini disebabkan perubahan beberapa asumsi makro ekonomi.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai ekonomi Indonesia bisa tumbuh lebih tingi dari yang diasumsikan ketika penyusunan APBN. Dari 5,1% diproyeksikan menjadi 5,3%.

"Outlook-nya bisa mencapai 5,3% meskipun kita tetap antara 5,1% sampai 5,3%," kata Sri Mulyani usai rapat kabinet terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (30/5/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indikasinya terlihat dari realisasi ekonomi pada kuartal I yang mencapai 5,01%. Sementara pada periode yang sama tahun sebelumnya, ekonomi tumbuh lebih rendah.

"Untuk mencapai 5,3 kita harus tumbuh lebih tinggi pada kuartal kedua, ketiga dan keempat, yaitu sekitar 5,4%. Ini adalah sesuatu yang, suatu tantangan yang tidak mudah," jelasnya.

Asumsi makro yang mengalami perubahan yaitu harga minyak mentah. Sebelumnya diasumsikan pada level US$ 45 per barel, tapi sekarang realisasinya mencapai US$ 50 per barel. Ini akan memberikan dampak positif terhadap penerimaan negara.

"Kemudian perubahan yang cukup besar yang mengubah dari sisi pendapatan negara adalah dari sisi harga minyak yang rata-ratanya saat ini sudah mencapai US$ 50 per barel," terang Sri Mulyani.

Sementara itu, untuk inflasi serta SPN 3 bulan dan produksi minyak dan gas bumi (migas) masih sesuai dengan yang sebelumnya. Berikut rincian asumsi makro ekonomi sebelumnya:

Pertumbuhan ekonomi 5,1%
Inflasi 4%
Nilai tukar Rp 13.300/US$
Tingkat SPN 3 Bulan 5,3%
Harga Minyak Mentah US$ 45 per barel
Lifting minyak bumi 815 ribu barel/hari
Lifting gas bumi 1,15 juta barel/hari (mkj/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads