Rezeki nomplok mungkin menjadi kata yang sering diungkapkan kebanyakan orang ketika dalam jangka waktu yang tidak lama menerima pendapatan sebanyak dua kali di luar dari gaji bulanannya.
Hanya saja, lemahnya pengelolaan keuangan yang dimiliki masyarakat Indonesia, termasuk juga mereka yang menjadi PNS, diprediksi akan membuat gaji ke-13 dan THR terlihat sia-sia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banyak orang karena budaya terus pas hari raya mau apa saja, terus kemudian bergembira tapi itu berlebihan dalam arti itu sebenarnya ada kewajiban yang dipenuhi seperti utang, bayaran anak sekolah tapi dipakai untuk makanan yang mewah dan berbeda dari biasanya," kata Perencana Keuangan, Risza Bambang saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Rabu (31/5/2017).
Penggunaan gaji ke-13 dan THR PNS ini juga semakin diperparah dengan kebiasaan masyarakat Indonesia yang menjelang hari raya akan membelanjakan pakaian hingga sepatu.
"Barang yang sebenarnya sudah punya dan masih layak pakai, ini sangat disayangkan karena seharusnya menggunakan untuk utama," jelasnya.
Menurut dia, kebutuhan utama dari penggunaan gaji ke-13 dan THR PNS adalah seperti utang, pemenuhan biaya sekolah anak, hingga pembayaran zakat.
"Seharusnya kalau ada rezeki yang di luar dari reguler harusnya dimanfaatkan membayar kewajiban yang belum terpenuhi, contohnya utang, cicilan elektronik, harusnya dipenuhi itu, baru setelah itu yang sifatnya berbahagia tadi, jadi kewajiban utang dan anak sekolah dan kebutuhan yang lain itu bisa dianggarkan lebih dahulu," tutupnya. (mkj/mkj)