Siasati Mudik Supaya Enggak Bikin Dompet Jebol

Siasati Mudik Supaya Enggak Bikin Dompet Jebol

Danang Sugianto - detikFinance
Kamis, 01 Jun 2017 08:22 WIB
Siasati Mudik Supaya Enggak Bikin Dompet Jebol
Foto: Ahmad Ziaul Fitrahudin/detikcom
Jakarta - Mudik merupakan sebuah musim pulang kampung bagi masyarakat muslim yang hidup di perantauan. Biasanya mereka pulang guna merayakan hari raya besar keagamaan seperti Lebaran.

Namun mudik membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Apalagi harga tiket transportasi umum saat musim mudik selalu meningkat secara drastis. Meski rasa kangen dengan sanak saudara di kampung tak terbendung, apadaya jika tak punya modal untuk pulang kampung.

Oleh karena itu, meski terkesan sepele, mudik juga juga dibutuhkan persiapan yang matang, khususnya dari sisi uang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Perencana Keuangan dari Rencana Mitra Edukasi (RME) Mike Rini, seharusnya niatan untuk mudik sudah ditentukan sebulan sebelum masuknya bulan puasa. Dengan begitu bisa mempersiapkan diri untuk membeli tiket lebih awal.

"Jika sudah ditentukan dari awal, berarti harus komit tidak merayakan hari raya di rumah. Karena itu biaya juga," tuturnya saat dihubungi detikFinance, Selasa (30/5/2017).

Mike juga menyarankan untuk mencari partner mudik yang memiliki tujuan kampung yang sama. Dengan begitu Anda bisa menyewa mobil yang dananya bisa dibagi dua, sehingga lebih hemat. Sebab transportasi merupakan salah satu pos pengeluaran paling besar saat mudik.

Kemudian tentukan berapa hari Anda akan tinggal di kampung halaman saat mudik. Sebab semakin lama Anda tinggal semakin besar biaya yang dikeluarkan.

"Biasanya juga pulang kampung jadi ajang liburan mau enggak mau jalan-jalan. Ini perlu diperhatikan juga, karena biayanya besar. Harusnya hanya fokus silaturahmi saja. Dan oleh-oleh juga harus jadi pertimbangan," tambahnya.

Sementara untuk modal mudik, Rini menyarankan untuk mengambil dari Tunjangan Hari Raya (THR) saja dan tidak mengusik uang dari gaji. Sebab gaji merupakan sumber dana yang penting untuk kehidupan sehari-hari.

Gaji juga menjadi modal hidup setelah musim mudik berlalu. Jangan sampai kalap saat pulang kampung dan kehabisan uang untuk menutupi kebutuhan hidup setelahnya.

Rini menyarankan untuk menghitung sisa hari dari setelah liburan hari raya Lebaran hingga tanggal gajian. Perhitungkan berapa biaya yang dibutuhkan untuk biaya transportasi kerja, makan sehari-hari, cicilan dan tanggungan lainnya seperti biaya anak sekolah.

"Misalnya hitungannya dari 1 Juli sampai 25 Juli itu berapa hari jumlah yang harus di-cover transport kantor dan uang makan di rumah. Hitung dari sekarang, kalau ada cicilan juga harus dibayar dulu. Kalau masih ada sisa baru boleh diambil buat mudik," tandasnya. (ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads