Kementan Pertama Kali Raih WTP Sejak 2006

Kementan Pertama Kali Raih WTP Sejak 2006

Fadhly Fauzi Rachman - detikFinance
Senin, 05 Jun 2017 11:05 WIB
Foto: Fadhly Fauzi Rachman/detikFinance
Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyerahkan hasil audit laporan keuangan Kementerian Pertanian (Kementan) tahun anggaran 2016. Kementan mendapat predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

Penyerahan hasil audit itu digelar di Aula Gedung F, Kementan, Ragunan, Jakarta Selatan, Senin (5/6/2017). Hasil audit WTP itu diserahkan oleh Anggota IV BPK, Rizal Djalil kepada Menteri Pertanian, Amran Sulaiman.

Dalam sambutannya, Rizal memberikan selamat dan apresiasi kepada Kementan karena telah bekerja keras hingga meraih WTP. WTP yang diberikan merupakan hasil yang jujur dan apa adanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bahwa proses WTP Kementan ini dicapai dengan kerja keras dan berdarah-darah. Tidak ada upaya dan kegiatan yang melanggar etika. Ketemu saya saja susah kok. Jadi yakin dan percaya WTP ini tidak ada kaitannya dengan berita yang berkembang itu. Saya ingin tekankan di bawah menteri dengan susah payah menyelesaikan semua pekerjaan di lapangan dan juga secara administratif di lapangan. Jangan ada keraguan soal itu. Kami bertanggung jawab," tegas Rizal.

Rizal mengatakan, Presiden Joko Widodo memberikan perhatian lebih terhadap kondisi pangan. Sebab, pangan menjadi prioritas dalam pembangunan pertanian.

"Bayangkan kalau pangan tidak ada di lapangan. Apa yang akan terjadi. Kita ini ditugaskan pada tugas yang maha mulia dan sangat strategis. Kalau pangan tidak ada, semua gejolak akan terjadi. Alhamdulillah produksi kita meningkat, barang ada, hanya spekulan yang bermain," tutur Rizal.

Amran menambahkan, hasil WTP ini merupakan yang pertama kalinya diraih Kementan sejak 2006 lalu.

"Kami ucapkan terima kasih atas pemberian opini WTP hari ini, dimana ini telah dinanti-nantikan sekian lama, dan ini adalah yang pertama selama ada Kementerian Pertanian," tutur Amran.

Menurut Amran, WTP tidak didapat dengan mudah, melainkan dengan usaha dan kerja keras yang dilakukan bersama-sama. Amran telah mewanti-wanti jajarannya tidak bermain dalam mendapatkan hasil WTP atau mengambil jalan pintas seperti kasus yang terjadi akhir-akhir ini.

"Kami juga dengar dari Satker (satuan kerja) kami, pak, ini diperiksa sampai ke ujung-ujung. Jadi benar itu berdarah-darah, kami terima laporan katanya ini periode yang paling sulit kita layani datanya, karena dicari 10 tahun yang lalu, 20 tahun yang lalu dan harus ada. Tapi kami yakin teman-teman satker sudah terlatih di medan yang berat," kata Amran.

"Ada yang diganti-ganti dulu, digeser, sewaktu kami pulang cari yang mana sih garis yang bertanggungjawab soal WTP. Jadi bukan begitu saja tiba-tiba muncul ini WTP. Kami janji kalau ada yang main-main di Kementan, artinya dia sudah siap tinggalkan Kementan," tutur Amran. (hns/hns)

Hide Ads