Membentang 22,74 Km, LRT Medan Bakal Telan Dana Rp 6,3 Triliun

Membentang 22,74 Km, LRT Medan Bakal Telan Dana Rp 6,3 Triliun

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Selasa, 06 Jun 2017 14:50 WIB
Foto: Tim Infografis: Mindra Purnomo
Jakarta - Rencana pembangunan kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) Medan telah memasuki tahap pra studi kelayakan. Pra studi kelayakan dilakukan oleh Pemerintah Kota Medan untuk meninjau aspek finansial dan ekonomi sehingga diketahui kelayakan proyek investasi.

Meski begitu, proyek ini telah masuk ke dalam daftar Public Private Partnership (PPP) project 2017 atau proyek Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) yang disusun oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Dengan masuknya proyek ini ke dalam daftar PPP project 2017, artinya proyek dirasa telah sesuai dengan rencana pembangunan jangka menengah nasional dan regional dan rencana strategis sektor infrastruktur, serta telah melengkapi dokumen-dokumen pendukung mengenai struktur proyek secara umum.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan data PPP Book 2017 Kementerian Bappenas yang diterima detikFinance, Selasa (6/6/2017), proyek LRT Medan bakal membentang sepanjang 22,74 km dari bagian Selatan ke Utara Medan. Jalur LRT Medan dimulai dari Jalan Letjend Jamin Ginting ke HM Yamin dan Jalan Wiliem Iskandar.

Proyek ini juga akan terintegrasi dengan pembangunan Bus Rapid Transportation (BRT) yang membentang sepanjang 13,4 km.

Total biaya investasi pembangunan LRT Medan mencapai US$ 477,4 juta atau sekitar Rp 6,34 triliun (kurs Rp 13.300).

Proyek ini masih dalam proses untuk memilih skema yang sesuai untuk menarik investasi. Skema Availability Payment (AP) menjadi salah satu skema yang diusulkan untuk investasi proyek, di mana potensi pendapatan yang dihasilkan dari pendapatan berasal dari penjualan tiket dan non tiket seperti pengembangan berorientasi transit (Transit Oriented Development/TOD) di stasiun. (dna/dna)

Hide Ads