Bangunan stasiun sendiri saat ini sudah beralih jadi rumah petak warga. Vice President Corporate Communication PT KAI (Persero), Agus Komarudin, mengungkapkan lantaran letaknya yang berada di tengah Batavia, menjadikan Stasiun Salemba dulunya digunakan sebagai stasiun sentral, sebelum kemudian digantikan fungsinya oleh Stasiun Manggarai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Di Jakarta saat itu terdapat beberapa perusahaan kereta api milik swasta dan pemerintah. Perusahaan swasta Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) membangun jaringan rel pertama kali di Jakarta dengan lintasan Jakarta-Bogor yang dibuka tahun 1873.
Kemudian perusahaan pemerintah Staatssporwegen (SS )membangun jaringan Jakarta-Tanjung Priok yang diresmikan tahun 1886, dan Jakarta -Anyer dengan cabang Duri-Tangerang tahun 1899.
Sementara Bataviasche Ooster Spoorweg Maatscappij (NOS) membuka jalur timur yakni Jakarta-Bekasi-Karawang yang tahun 1989 diambil alh oleh SS.
Menurut Agus, Sebagai penghubung jalan kereta api di tengah, barat, dan timur, dibangun jaringan kereta api yang yang diperkirakan dibangun oleh SS antara tahun 1896-1905.
Jalur ini meliputi jalur barat SS,yakni selatan Halte Tanah Abang melewati jalur tengah NISM dilanjutkan ke kawasan Salemba menuju jalur timur BOS.
![]() |
"Membangun Balai Yasa Manggarai sebagai tempat perbaikan lokomotif dan kereta, serta membangun jalur kereta api menuju Jatinegara melalui rute seperti sekarang ini. Penataan ulang ini membuat peranan Stasiun Salemba tergantikan oleh Stasiun Manggarai," kata Agus.
Hal ini dapat dibuktikan dengan mulai tidak beroperasinya jalur yang melewati Stasiun Salemba. Pada peta Batavia tahun 1925, jalur cabang Stasiun Salemba-Stasiun Pasar Senen sudah tidak beroperasi. Kemudian cabang Stasiun Salemba-Jatinegara pada peta tahun 1945 sudah tidak terlihat lagi.
(idr/mkj)