Budi Karya mengatakan, dengan dibangunnya heliport ini menjadi infrastruktur tambahan untuk melengkapi konektivitas Bandara Soekarno-Hatta.
"Hari ini satu-persatu elemen konektivitas itu diwujudkan. Hari ini diwujudkan satu konektivitas melalui industri helikopter, oleh Whitesky Indonesia, yang memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mencapai tujuan," ungkap Budi Karya di lokasi, Tangerang, Rabu (7/6/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sementara itu Direktur Utama Whitesky Aviation, Denon Prawiraatmadja, pembangunan terminal helikopter ini merupakan yang pertama dan merupakan terbesar di Indonesia.
Dirinya menjelaskan dengan dibangunnya heliport ini, bisa menjadi suatu alternatif transportasi bagi masyarakat di kawasan Jabodetabek hingga Bandung, menuju Bandara Soetta atau sebaliknya, dengan menggunakan helikopter.
"Sebagaimana Jakarta merupakan kota metropolitan, berbagai upaya sudah dilakukan Kementerian Perhubungan dan Pemda untuk mengurai kemacetan, yang pada kegiatan tertentu harus mengakses penerbangan di Bandara Soetta. Kami hadir di sini sebagai alternatif menggunakan helikopter," katanya.
Lebih lanjut Denon mengatakan, pembangunan heliport dilakukan di atas lahan seluas 2,8 hektar. Heliport itu sendiri dapat menampung total 20 helikopter dalam waktu bersamaan. Nilai investasi dari proyek ini sekitar Rp 260 miliar.
"Heliport ini akan menjadi heliport pertama dengan fasilitas yang lengkap. Fasilitas yang tersedia seperti sejumlah helipad, shooting poin, hangar, ruang tunggu ekslusif, office, termasuk fasilitas dan personil untuk medical evacuation. Heliport ini ditargetkan akan mulai beroperasi pada tahun 2018," tukasnya. (mca/mca)