Cerita Darmin Soal Warga Bangka Belitung Sangat Dimanja Alam

Cerita Darmin Soal Warga Bangka Belitung Sangat Dimanja Alam

Hendra Kusuma - detikFinance
Rabu, 07 Jun 2017 12:13 WIB
Foto: Ari Saputra
Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian memiliki cerita sendiri terkait dengan masyarakat Kepulauan Bangka Belitung. Dia menyebutkan, bahwa masyarakat Bangka Belitung sangat dimanjakan oleh alam.

Hal tersebut diungkapkannya usai acara penandatanganan nota kesepahaman investasi untuk KEK Tanjung Kelayang di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (7/6/2017).

Darmin mengatakan, masyarakat Bangka Belitung kebanyakan menghabiskan kesehariannya menambang, dengan hanya menggali akan mendapatkan timah dengan penghasilan sehari yang cukup besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadi pak menhub menyeletuk, bahwa memang orang Bangka Belitung dimanjakan oleh alam yaitu timah, gali tidak sampai dalam dapat Rp 500 ribu per hari," kata Darmin.

Seiring waktu berjalan, kata Darmin, galian timah yang dilakukan oleh masyarakat juga sudah cukup dalam dengan sekitar 30 meter dan memiliki risiko yang cukup besar.

Darmin mengungkapkan, budaya di sektor tambang ini harus diubah dengan mengarah ke sektor pertanian dan pariwisata. Khusus pariwisata, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2016 telah ditetapkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Kelayang dengan luas 324,4 hektar yang fokusnya mengembangkan pariwisata.

Pemerintah, kata Darmin, baru saja menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman investasi untuk KEK Tanjung Kelayang, dengan total investasi mencapai Rp 14,1 triliun.

"Saatnya mengubah budaya yang tadinya dengan cepat dapat uang dan sekarang sudah harus pindah ke sektor lain, pertama ke pertanian dan ini ada pariwisata, jadi pak Gubernur dan pak Bupati untuk segera ditindaklanjut, dan segera hubungi menteri pendidikan untuk dibangun sekolah kejuruan agar tidak kaget," tegas Darmin.

Kesepahaman pertama dilakukan antara PT Belitung Pantai Intan dengan China Harbour Engineering Company, yang akan melakukan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Kelayang dengan perkiraan nilai investasi sebesar US$ 1 miliar atau setara Rp 13,3 triliun (kurs Rp 13.300).

Nota kesepahaman kedua dilakukan antara PT Hypatia Karya Pratama dengan PT Accor Asia Pacific. PT Accor Asia Pacific Corporation Indonesia bermaksud membangun Sofitel Hotel and Resort di KEK Tanjung Kelayang dengan rencana investasi sebesar Rp 400 miliar.

Adapun ketiga, kesepahaman investasi dilakukan antara PT Setra Gita Nusantara dengan Starwood Asia Pacific Hotels and Resorts. Starwood Asia Pacific Hotels and Resorts akan membangun Sheraton Hotel di kawasan dengan rencana investasi sebesar Rp 418 miliar.

Pengelola KEK Tanjung Kelayang dipegang oleh Belitung Maritime yang merupakan perusahaan konsorsium dengan anggota PT Belitung Pantai Intang (Belpi), PT Nusa Kukila, dan PT Tanjung Kasuarina. (mkj/mkj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads