Setelah Arab Saudi dan beberapa negara lain memutus hubungan diplomasi dengan menutup akses bandar udara (bandara) dan pelabuhan, Qatar sekarang terancam krisis pangan.
Data Bank Dunia menunjukkan, Qatar mengimpor bahan pangan senilai US$ 1 miliar pada 2015 untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di kawasan gurun. Sepertiganya berasal dari Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi penutupan penyeberangan udara dan darat memiliki implikasi untuk rantai pasokan makanan," jelasnya.
Adel yang baru saja kembali dari Doha menuturkan bahwa masyarakat setempat menyerbu supermarket. Beberapa kebutuhan pokok, seperti susu dan unggas bahkan terlihat sudah habis.
Qatar seharusnya sudah mencari alternatif agar kebutuhan pangan masyarakat bisa terpenuhi.
"Krisis diplomatik ini telah mendorong sedikit pelarangan di supermarket, pemerintah belum merespons tapi saya pikir akan merespon dengan cepat dan mendapatkan susu, unggas dan persediaan lainnya dari negara lain," kata Abdel Ghafar. (mkj/mca)











































