Qatar Terancam Krisis Pangan Pasca Cerai dengan Saudi Cs

Qatar Terancam Krisis Pangan Pasca Cerai dengan Saudi Cs

Maikel Jefriando - detikFinance
Rabu, 07 Jun 2017 13:28 WIB
Foto: REUTERS/Thomas White/Illustration
Jakarta - Qatar boleh saja memiliki banyak uang hingga menjadi salah satu negara terkaya di dunia. Akan tetapi, negara yang kaya akan gas alam tersebut sangat kekurangan dari sisi makanan.

Setelah Arab Saudi dan beberapa negara lain memutus hubungan diplomasi dengan menutup akses bandar udara (bandara) dan pelabuhan, Qatar sekarang terancam krisis pangan.

Data Bank Dunia menunjukkan, Qatar mengimpor bahan pangan senilai US$ 1 miliar pada 2015 untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di kawasan gurun. Sepertiganya berasal dari Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ketahanan pangan merupakan masalah besar di Qatar," kata Adel Abdel Ghafar seperti yang dilansir dari CNNMoney, Rabu (7/6/2017).

"Jadi penutupan penyeberangan udara dan darat memiliki implikasi untuk rantai pasokan makanan," jelasnya.

Adel yang baru saja kembali dari Doha menuturkan bahwa masyarakat setempat menyerbu supermarket. Beberapa kebutuhan pokok, seperti susu dan unggas bahkan terlihat sudah habis.

Qatar seharusnya sudah mencari alternatif agar kebutuhan pangan masyarakat bisa terpenuhi.

"Krisis diplomatik ini telah mendorong sedikit pelarangan di supermarket, pemerintah belum merespons tapi saya pikir akan merespon dengan cepat dan mendapatkan susu, unggas dan persediaan lainnya dari negara lain," kata Abdel Ghafar. (mkj/mca)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads