Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, bawang putih sebenarnya porsi impornya paling besar, yakni 90%. Namun ternyata besarny impor itu tidak mampu meredam gelojak harga, dan menjadi peluang importir bermain.
"Bawang putih impor 90% lebih, tapi bawang putih tingkat gejolakanya tinggi. Setelah diselidiki ternyata kartel. Sudah ada 13 tersangka importir bawang putih," tuturnya di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (7/6/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami tidak akan kasih rekomendasi lagi ke perusahaan bersangkutan, izin dagang juga, termasuk cabang-cabang perusahaannya," imbuhnya.
Meski izin mendirikan usaha ada di kewenangan Kementerian Perdagangan, Amran berjanji tidak akan memberikan rekomendasi jika ada pihak-pihak yang berkaitan dengan 13 tersangka itu ingin mendirikan usaha importir bawang putih.
"Izin memang di Kemendag, saya tidak tahu. Tapi saya rasa mereka tidak akan bisa berbisnis bawang putih lagi di Indonesia," tegasnya. (hns/hns)











































