Menteri PUPR Bicara Soal Indahnya Pemandangan di Tol Bawen-Salatiga

Jakarta - Gerbang Tol (GT) Salatiga yang terletak pada seksi 3 Bawen-Salatiga ruas Semarang-Solo menjadi perbincangan yang hangat di media sosial. Penampakannya yang berlatar belakang Gunung Merbabu membuat gerbang tol ini disanjung-sanjung keindahannya.

Namun ternyata, hal ini cukup mengagetkan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. Ia mengaku tak tahu bahwa indahnya pemandangan GT Salatiga tersebut ramai diperbincangkan oleh para pengguna sosial media.

Gerbang Tol Bawen-Salatiga Foto: (Rivki/detikcom)

"Apa itu? Ramai kenapa?," katanya saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (7/6/2017).

Ia mengakui, pemandangan GT Salatiga dengan latar belakang pemandangan Gunung Merbabu terlihat indah. Namun menurutnya, tak ada unsur kesengajaan GT ini dibangun di lokasi dengan latar belakang gunung tersebut. Namun memang, medan pegunungan dan lembah yang dilewati dalam membangun jalan tol ini membuat pemandangan yang dilalui lumayan memanjakan mata para pengguna yang lewat.

"Saya kira kalau gerbang tol salatiga, gerbangnya standar aja. Karena sekarang kami pakai standar untuk seluruh gerbang tol, kita suratin untuk bisa pakai standarisasi," jelas dia.

Gerbang Tol Bawen Salatiga Foto: dok. PT Trans Marga Jateng

Selain pemandangan di GT Salatiga, pada seksi 3 ini, pengguna jalan juga akan melewati jembatan tuntang yang menyambungkan wilayah ungaran dan salatiga. Pemandangan saat melewati jembatan ini pun tak kalah menarik karena terbentang pemandangan Rawa Pening dan hutan yang terbilang masih perawan.

"Kalau yang gerbang tol Salatiga ini memang, jangankan gerbang tol nya, jembatan yang di Tuntang pun jadi daerah wisata yang bagus karena di sana ada rawa bening, ada kereta api di bawahnya. Ada pembangkit tenaga listrik di hilirnya, udaranya dingin. Jadi memang ini daerah wisata," ucap Basuki.

Gerbang Tol Bawen-Salatiga Foto: dok. PT Trans Marga Jateng

Seksi 3 Bawen Salatiga sendiri bakal dibuka secara fungsional saat mudik Lebaran nanti dan membentang sepanjang 17,6 km. Seksi ini merupakan kelanjutan dari seksi sebelumnya yaitu Seksi I Ruas Semarang-Ungaran (10,85 km) yang telah dioperasikan sejak 11 November 2011, dan Seksi II Ruas Ungaran-Bawen (11,9 km) yang telah dioperasikan sejak 4 April 2014.

Selanjutnya, untuk Seksi IV Ruas Salatiga-Boyolali sepanjang 24,47 km saat ini sedang dalam tahap konstruksi. Begitu pula dengan Seksi V Ruas Boyolali-Kartasura sepanjang 7,74 km. Diharapkan, keseluruhan seksi pada Jalan Tol Semarang-Solo dapat selesai konstruksinya dan beroperasi pada 2018 mendatang. (dna/dna)