Gara-gara Singkong Impor, Mentan dan DPR Sempat Berdebat

Gara-gara Singkong Impor, Mentan dan DPR Sempat Berdebat

Danang Sugianto - detikFinance
Rabu, 07 Jun 2017 18:54 WIB
Gara-gara Singkong Impor, Mentan dan DPR Sempat Berdebat
Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta - Komisi IV DPR RI menggelar rapat kerja dengan Menteri Pertanian Amran Sulaiman membahas gejolak harga pangan di bulan Ramadan. Rapat yang digelar selama 3 setengah jam ini sempat memanas.

Tensi tinggi mulai terasa ketika Anggota Komisi IV Fraksi PDI Perjuangan Sudin melontarkan tanggapan. Dia menyinggung soal impor singkong. Menurutnya hal itu menunjukkan kurang baiknya koordinasi antara Kementerian Pertanian dengan Kementerian Perdagangan.

"Mendag punya kerja sama hubungan baik dengan Mentan itu omong kosong, nyatanya ditanya soal impor singkong mentan enggak tahu. Masa kita impor singkong, ini masalah. Ini kritikan buat Mentan juga, karena petani singkong tidak pernah tersentuh," tutur Sudin di ruang rapat Komisi IV, Gedung DPR, Jakarta, Rabu (7/6/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mentan menjawab kritikan tersebut dengan tenang. Menurutnya pemerintah memang belum mengatur soal impor singkong.

"Memang belum diatur untuk singkong, seperti dulu kedelai, bawang putih, tidak ada regulasi yang mengatur impor. Tapi jagung sudah selesai, bawang putih juga," jawab Amran.


Sudin sempat menginterupsi pernyataan Amran. Namun, Amran dengan tegas meminta Sudin mendengarkan penjelasannya.

"Sebentar dulu pak saya terusin dulu. Singkong ini sudah berproses. Kami juga tidak pernah keluarkan rekomendasi, Kementerian Perdagangan tidak pernah kasih izin. Mungkin bisa masuk bebas karena dulu harga mahal," tegas Amran.

Sudin kembali menampik pernyataan Amran. Menurutnya banyak dari petani singkong yang belum mendapatkan perhatian dari pemerintah, khususnya di Lampung. Sebab petani singkong di sana juga menjual hasil tanamnya dengan harga yang sangat murah.

"Itu peraturan kira-kira berapa lama lagi keluar? Kedua, ada masalah lagi setiap pabrik terima singkong dari petani itu banyak potongan, awalnya harga Rp1.000 tapi ada potongan 10%, dipotong lagi 40% ujung-ujungnya Rp 500 juga. Terutama di wilayah Lampung, ini kejam sekali perusahaannya," tegas Sudin.

Amran berjanji akan menyelesaikan aturan mengenai impor singkong secepatnya. Dia yakin bisa diselesaikan dalam waktu 1 bulan.

"Kami janji 1 bulan selesai tapi kita uapayakan 2 minggu," janji Amran. (hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads