Dalam 6 Bulan, Jokowi Rampungkan 4 Flyover Rp 350 Miliar

Dalam 6 Bulan, Jokowi Rampungkan 4 Flyover Rp 350 Miliar

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Kamis, 08 Jun 2017 15:45 WIB
Ilustrasi Pembangunan Flyover (Foto: Eduardo Simorangkir/detikFinance)
Jakarta - Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun empat buah flyover di Brebes, Jawa Tengah. Empat flyover tersebut adalah Dermoleng 650 meter, Klonengan 1.011 meter, Kesambi 470 meter dan Kretek 700 meter.

Empat buah flyover ini dibangun untuk mengatasi titik rawan kemacetan yang terjadi pada tahun 2016 di jalur Pantura, Jawa Tengah.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengungkapkan pembangunan empat buah flyover ini sangat penting untuk mencegah kemacetan di Brebes menuju ke arah Purwokerto. Pasalnya, di ruas jalan nasional tersebut ada perlintasan sebidang kereta api yang kerap menimbulkan penumpukan kendaraan, karena saat mudik, pemberhentian di lintasan sebidang ini mencapai 97 kali. Hal ini membuat antrean bisa mencapai 450 menit atau hampir 8 jam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan ke arah Selatan yang arah Purwokerto, ada 97 kali berhenti di simpangan, jadi 485 menit. Jadi delapan jam, ini akan hilang," katanya saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (8/6/2017).

Pembangunan empat buah flyover ini sendiri terus dikebut sejak dimulai pembangunannya pada Desember 2016 lalu. Hanya dalam tempo 6 bulan, keempat flyover dengan total panjang 2,6 km ini telah rampung fisiknya dan bakal difungsikan pada H-10 Lebaran nanti.

Basuki mengatakan, pembangunan dikerjakan sebanyak 3 shift setiap harinya, siang dan malam. Progres pekerjaan keempat flyover ini juga terhitung cepat karena menggunakan teknologi-teknologi termutakhir dalam pengerjaannya.

"Dermoleng itu saja sekarang sudah nyambung. Enam bulan, kamu bayangin tuh," ungkapnya.

Sebagai informasi, anggaran yang dikeluarkan untuk membangun keempat flyover tersebut mencapai Rp 350 miliar. Flyover Dermoleng dengan total panjang 650 meter membutuhkan dana Rp 60 miliar, Klonengan 1.011 meter dananya Rp 110 miliar, Kesambi 470 meter Rp 58 miliar, dan Kretek 700 meter Rp 120 miliar.

Dengan menggunakan teknologi corrugated mortar busa pusjatan, pengerjaan flyover menghemat anggaran karena pengerjaannya yang lebih cepat. Ketimbang menggunakan beton, teknologi ini menghemat waktu pengerjaan jika dibandingkan dengan konstruksi konvensional. (dna/dna)

Hide Ads