Direktur Blue Bird Sigit Priawan Djokosoetono mengatakan, pihaknya tertarik dengan layanan tersebut lantaran melihat peluang yang cukup besar. Sebab menurutnya saat ini kebutuhan akan kendaraan umum di bandara Soetta masih sangat besar.
"Bisa kita lihat market size-nya berapa kalau kita ambil contoh yang cukup jelas dari airport sendiri setiap hari adalah 150.000 orang yang menuju dan keluar dari airport. Lalu dari data AP baru 50% yang menggunakan public transport sisanya pribadi," tuturnya di Hotel Grand Mahakam, Jakarta, Jumat (9/6/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sigit juga mengaku yakin, dengan adanya JA Connextion tidak akan menggerus pendapatan taksi Blue Bird di wilayah Bandara Soetta. Sebab jumlah orang yang lalu lalang di bandara tersebut terus berkembang.
"Kita yakin sesuai dengan proyeksi bahwa airport akan tumbuh terus sehingga itu pasar yang sangat besar. Selain itu tetap akan ada orang yang butuh taksi tetap ada yang butuh shuttle bus," tandasnya.
Sekadar informasi program JA Connextion melayani rute menuju bandara dari 15 hotel dan 7 mal. Ada empat perusahaan otobus yang ikut terlibat, selain Blue Bird, ada Sinar Jaya, Perum Damri dan Perum PPD. (ang/ang)











































