Saat ini investasi asing lebih banyak berasal dari negara-negara maju seperti Amerika Serikat (AS), Singapura, Jepang. Jokowi ingin ada keseimbangan, Indonesia tak boleh terlalu bergantung pada negara tertentu.
"Kita sebenarnya ingin negara kita itu investasinya dari negara-negara Muslim. Saya sudah bertemu dengan Raja Salman, sebentar lagi Bahrain dan Oman. Supaya ada keseimbangan. Sekarang yang banyak dari AS, Singapura, Jepang, dan lain-lain," kata Jokowi di Ciamis, Sabtu (10/6/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi ingin menarik investasi dari negara-negara Muslim lewat pendekatan personal, mendatangi langsung.
"Saya sampaikan ke Syeikh Mohammed, kenapa sih Bapak kok kalau investasi enggak pernah di Indonesia? Pasti ke AS atau Eropa. Tahu enggak dia jawabnya apa? Ya Wong Indonesia enggak pernah datang ke saya. Presidennya enggak pernah datang ke saya, jadi saya engak tahu keinginannya apa. Hubungan pribadi itulah yang kami jalin," ucap Jokowi.
"Sekarang saya bisa telepon ke Raja Salman, Syeikh Mohammed, Erdogan. Kalau hubungan sudah pribadi, akan mudah ngomongnya. Pasti blak-blakan. Saya dengan Raja Salman sudah blak-blakan. Kalau sudah seperti itu gampang. Investasi akan datang ke negara kita. Dengan investasi itulah akan datang lapangan kerja banyak sekali," tutupnya. (mca/hns)