Menteri Perdagangan (Mendag), Enggartiasto Lukita, mengatakan papan harga tersebut terutama akan dipasang pada pasar-pasar yang masuk program revitalisasi. Papan harga tersebut bisa menjadi panduan konsumen yang datang ke pasar.
"Kami rencanakan pasar revitalisasi dengan APBN, ada papan harga di depan pasar. Kalau pasar induk, kami akan berikan range harga," jelas Enggar di Bank Indonesia (BI), Jakarta, Senin (12/6/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pengelola pasar akan kami tata. Harus selesai dulu. Kedua kami akan daily (harian) harganya melalui media. Kami sedang tengahi angka itu, representasi riil, misalnya Pasar Kramat Jati disparitas tinggi. Semester 2 harus sudah terkendali," tutur Enggar.
Sementara itu pada kesempatan yang sama, Gubernur BI, Agus Martowardjojo, mengatakan konsumen saat ini juga dimanjakan dengan akses informasi harga terbaru lewat Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS).
"PIHPS ini alat perluasan akses informasi harga pangan di daerah. Informasi dalam PIHPS fokus pada 10 komoditas pangan yang paling bergejolak, serta 21 varian pangan lain yang jadi sumber inflasi. 10 pangan ini memiliki bobot 50% dari volatile food," jelas Agus.
Data-data harga pangan yang ada di PIHPS dikumpulkan dari 164 pasar tradisional di 82 kota di 34 provinsi, serta disurvei setiap hari pada pukul 09.00-11.00 WIB, dan dilakukan validasi terbaru setiap pukul 13.00 WIB. (idr/hns)











































