Ini Daftar Jalan Tol yang Dibangun Era Soeharto Hingga Jokowi

Ini Daftar Jalan Tol yang Dibangun Era Soeharto Hingga Jokowi

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Selasa, 13 Jun 2017 13:49 WIB
Foto: Pool
Jakarta - Pembangunan jalan tol di Indonesia telah dimulai sejak era Presiden Soeharto. Pembangunan jalan tol pertama tersebut dimulai pada 1973, dan akhirnya dioperasikan pada 9 Maret 1978, yang dikenal dengan nama jalan tol Jagorawi (Jakarta-Bogor-Ciawi) sepanjang 46 km.

Sejak saat itu, pembangunan jalan bebas hambatan terus berlangsung. Di era Presiden Soeharto, pada rentang jabatan tahun 1968 hingga Mei 1998, total jalan tol yang beroperasi mencapai 490 km. Kemudian pada era Presiden Habibie selama Mei 1998 hingga Oktober 1999 ada 7,2 km jalan tol yang beroperasi.

Di era Presiden Abdurrahman Wahid, ada 5,5 km jalan tol yang beroperasi, dan 34 km tambahan tol di zaman Megawati Soekarno Putri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pembangunan jalan tol kembali meningkat signifikan pada zaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Jalan tol yang benar-benar terealisasi selama dua periode jabatan Presiden SBY, adalah sepanjang 212 km.

Dan terakhir, di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak 2014 sukses mengoperasionalkan 176 km hingga saat ini. Diproyeksikan hingga akhir 2017 nanti bakal ada total tambahan 568 km jalan tol di era Presiden Jokowi.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) di bawah Direktorat Jenderal Bina Marga menargetkan sepanjang tahun 2017 ini akan ada 392 km jalan tol yang bakal beroperasi.

Adapun 392 km jalan tol ini terbagi dalam 17 ruas yang ada di Jawa dan juga Sumatera. Dari 17 ruas ini, dua ruas di antaranya ada yang sebagian seksinya dikerjakan oleh pemerintah, yakni Solo-Mantingan-Ngawi seksi I sepanjang 20,9 km dan Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi seksi I sepanjang 10,75 km. Dan 1 ruas full porsi pemerintah, yakni jalan tol akses ke Tanjung Priok sepanjang 8 km (sudah beroperasi).

Sedangkan sisa ruas lainnya yang bakal beroperasi tahun ini adalah porsi yang dikerjakan oleh swasta, seperti di Jawa di antaranya Semarang-Solo seksi III 17,6 km, Kertosono-Mojokerto seksi II dan IV 20,8 km, Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) seksi I 8,28 km, Cinere-Jagorawi seksi II 5,5 km, Soreang-Pasir Koja 8,15 km, Gempol-Pasuruan seksi I 13,9 km, Surabaya Mojokerto I, IB, III 15,47 km, Ciawi-Sukabumi 7,3 km, Pejagan-Pemalang seksi III dan IV 37,3 km, Solo-Mantingan-Ngawi seksi I, II, dan III 69,35 km, Depok-Antasari seksi I 6,8 km dan Ngawi-Kertosono seksi I, II, dan III 49,51 km.

Sedangkan ruas jalan bebas hambatan di Sumatera adalah Medan-Binjai 10,46 km, Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi 50,95 km, Palembang-Indralaya seksi I dan III 17,03 km, dan Bakauheni-Terbanggi Besar seksi I dan II 13,93 km.

Berikut daftar tol yang beroperasi di Indonesia:

1. Jagorawi, panjang 59 km, beroperasi Maret 1978
2. Semarang seksi A-C, panjang 24,75 km, beroperasi Juli 1983
3. Jakarta-Tangerang, panjang 33 km, beroperasi November 1984
4. Prof Dr. Ir. Sedyatmo, panjang 14,3 km, beroperasi April 1985
5. Surabaya-Gempol, panjang 49 km, beroperasi Juli 1986
6. Cawang-Tomang-Grogol-Pluit, panjang 23,55 km, beroperasi April 1987
7. Jakarta-Cikampek, panjang 83 km, beroperasi September 1988
8. Belawan-Medan-Tj. Morawa, panjang 43 km, beroperasi 1989
9. Cawang-Tj. Priok-Ancol Timur-Pluit, panjang 27,05 km, beroperasi November 1989
10. Serpong-Pondok Aren, panjang 7,2 km, beroperasi Februari 1990
11. Padalarang-Cileunyi, panjang 66,4 km, beroperasi Maret 1991
12. Tangerang-Merak, panjang 73 km, beroperasi Juli 1992
13. Surabaya-Gresik, panjang 20,7 km, beroperasi Maret 1993
14. JORR seksi S, panjang 14,25 km, beroperasi September 1995
15. Palimanan-Plumbon-Kanci, panjang 26,3 km, beroperasi Januari 1998
16. Ujung Pandang seksi I dan II, panjang 6,05 km, beroperasi 1998
17. Pondok Aren-Ulujami, panjang 5,55 km, beroperasi Februari 1999
18. Cikampek-Purwakarta-Padalarang, panjang 58,5 km, beroperasi April 2005
19. JORR W2S-E1-E2-E3, panjang 31,12 km, beroperasi Agustus 2007
20. SS Waru-Bandara Juanda, panjanh 12,8 km, beroperasi April 2008
21. Makassar seksi IV, panjang 11,6 km, beroperasi September 2008
22. Jembatan-Surabaya-Madura, panjang 5,4 km, beroperasi Juni 2009
23. Kanci-Pejagan, panjang 35 km, beroperasi Januari 2010
24. JORR W1, panjang 9,85 km, beroperasi Februari 2010
25. Surabaya-Mojokerto seksi 1A, panjang 1,89 km, beroperasi Agustus 2011
26. Semarang-Solo seksi I, panjang 11 km, beroperasi November 2011
27. Bogor ring road seksi 1A, panjang 3,85 km, beroperasi November 2011
28. Cinere-Jagorawi, panjang 3,5 km, beroperasi Februari 2012
29. Bali Mandara, panjang 10 km, beroperasi September 2013
30. Semarang-Solo seksi II, panjang 11,95 km, beroperasi April 2014
31. Bogor ring road seksi IIA, panjang 1,95 km, beroperasi Mei 2014
32. JORR W2 Utara, panjang 7,87 km, beroperasi Juli 2014
33. Kertosono-Mojokerto seksi I, panjang 14,41 km, beroperasi Oktober 2014
34. Porong-Gempol seksi Kejapanan-Gempol, panjang 4 km, beroperasi Mei 2015
35. Gempol-Pandaan, panjang 12,05 km, beroperasi Juni 2015
36. Cikampek-Palimanan, panjang 116,75 km, beroperasi Mei 2015
37. Surabaya-Mojokerto seksi IV, panjang 16,25 km, beroperasi Maret 2016
38. Pejagan-Pemalang seksi I dan II, panjang 20,2 km, beroperasi Juni 2016
39. Tol akses Tanjung Priok, panjang 11,4 km, beroperasi Mei 2017 (dna/dna)

Hide Ads