Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo memastikan yang terjadi dengan Qatar tidak memberikan dampak signifikan terhadap Indonesia, termasuk dalam hal perdagangan.
"Dampak Qatar ke Indonesia tidak terlalu besar karena perdagangan Indonesia dengan Qatar di luar migas sangat terbatas sekali, kami lihat dampak ke pasar keuangan tidak terlalu besar," kata Agus di Ruang Rapat Komisi XI DPR, Jakarta, Selasa (13/6/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui bursa saham Qatar memang sempat anjlok sampai dengan 7,2%, yang diketahui terendah sejak lebih dari tujuh tahun. Riyal Qatar jatuh di pasar spot menjadi 3.6470 terhadap dolar Amerika Serikat (AS), level terendah sejak Juni 2016.
Akan tetapi, Menteri Keuangan Qatar Ali Shareef Al Emadi memastikan bahwa itu hanya bersifat sementara. Qatar adalah negara yang kaya, sehingga investor tak perlu khawatir dengan situasi sekarang.
Agus menyebutkan, masalah yang tengah dihadapi Qatar tidak seperti yang dilakukan oleh China. Di mana, transisi ekonomi di China memang terus berjalan secara gradual, di mana tercermin akan ada pengalihan pertumbuhan yang awalnya dari investasi ke sektor konsumsi.
"Seiring dengan rebalancing ekonomi China dampaknya ke Indonesia terbatas, ini kami waspada karena punya besaran impor dan ekspor yang besar ke China," tutupnya. (mkj/mkj)











































