Bersuara Serak, Luhut Hadiri Rapat Kerja dengan Banggar DPR

Bersuara Serak, Luhut Hadiri Rapat Kerja dengan Banggar DPR

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Rabu, 14 Jun 2017 11:49 WIB
Foto: Eduardo Simorangkir-detikFinance
Jakarta - Badan Anggaran DPR RI hari ini melakukan Rapat Kerja dengan Menko Bidang Perekonomian, Darmin Nasution dan Menko Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan. Dua Menteri koordinator ini dipanggil untuk membahas rencana kerja dan anggaran (RKA) Kementerian/Lembaga (K/L) di bidang perekonomian dan kemaritiman dalam RAPBN 2018.

Rapat yang semula dijadwalkan jam 10.00 WIB ini akhirnya dimulai jam 10.45 WIB. Pimpinan Rapat Banggar Aziz Syamsuddin akhirnya memulai lebih dulu meskipun Menko Perekonomian, Darmin Nasution masih dalam perjalanan.

"Rapat ini telah dihadiri 6 fraksi, berkenaan dengan jumlah fraksi yang hadir, izinkan kami membuka rapat ini dan kami nyatakan terbuka untuk umum," katanya di Ruang Banggar DPR RI, Jakarta, Rabu (14/6/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Luhut Panjaitan Bersuara Serak (Foto: Eduardo Simorangkir-detikFinance)

Beberapa waktu lalu, Banggar DPR RI telah mengadakan rapat dengan 4 Menko berkenaan dengan pagu indikatif yang telah riberikan persetujuan. Dan saat ini Menko Maritim dan Menko Perekonomian diminta untuk menjabarkan rencana K/L di tahun 2018.

Dengan suara serak, Luhut memulai paparannya terlebih dahulu dengan laporan kinerja di bawah koordinasi Kementerian yang dipimpinnya.

"Saya hanya ingin melaporkan, setelah saya hampir satu tahun jadi menko, ada dua hal yang tidak pernah terpikirkan. Kemenko Maritim ini memegang peranan penting di dua hal, yaitu keamanan dan ekonomi. Keamanan laut dan sebagainya, itu di bawah koordinasi kemaritiman," ujarnya.

"Kemenko Maritim itu ada 4 Kementerian di bawahnya. Jangan sampai di bawah kementerian itu tidak jalan pekerjaan di bawahnya," sambungnya.

Luhut Panjaitan Bersuara Serak (Foto: Eduardo Simorangkir-detikFinance)

Luhut memaparkan hal-hal yang telah dan akan dilakukan di bawah koordinasi kementeriannya. Mulai dari potensi laut, konektivitas, energi dan pariwisata.

"Maaf suara saya serak-serak, pak. Jadi saya harus singkat-singkat," tukasnya. (dna/dna)

Hide Ads