Hal ini, dapat berimbas pada produktifitas usaha yang ada di tanah air. Kalangan pengusaha bahkan berhitung, akan banyak potensi pendapatan yang hilang karena banyaknya hari libur.
"Kita ini pengusaha melihat Indonesia ini punya hari libur terbanyak di dunia. Nah ini kalau terus ada cuti bersama ditambah karena kejepit, terus terang kita ada pendapatan yang hilang," ujar Suryadi kepada detikFinance, Rabu (14/6/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan adanya saat ini saja (liburan nasional) kita sudah enggak efisien. Produktivitas semakin rendah, kita enggak setuju kalau. Kalau jadi cuti bersama, kita jadi harus bayar uang lembur. Tolonglah itu pemerintah bisa dipikirkan," ujar Suryadi. (dna/hns)











































