Menurut anggota Ombudsman, Alamsyah Saragih, cadangan beras pemerintah setiap tahun hanya sekitar 300.000 ton. Berbeda dengan India contohnya memiliki 30 juta ton, bahkan China mencapai 45 juta ton.
Sedangkan negara ASEAN seperti Vietnam dan Thailand, tak memiliki CBP lantaran produksi berasnya selalu surplus. Kurangnya CBP, kata Alamsyah, bisa memicu pedagang memainkan harga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi kalau CBP 3 juta ton atau 2 juta ton, pedagang akan mikir untuk memainkan harga. Psikologis pasar itu sangat ditentukan oleh cadangan pemerintah," ujar Alamsyah, dalam Diskusi Pataka 'Dialog Kesejahteraan Petani Padi' di Hotel Ibis, Cawang, Jakarta, Rabu (21/6/2017).
Sementara itu, Ketua Umum Persatuan Penggilingan Padi dan Beras Indonesia (Perpadi), Soetarto Alimoeso, mengatakan cadangan beras pemerintah perlu ditingkatkan.
"India saja punya stok pemerintah 30 juta ton lebih, karena memang penduduknya 1 miliar. Dia baru bisa lepas cadangannya ke pasar internasional kalau produksi beras surplus, jadi memang sewaktu-waktu bisa dikeluarkan kalau ada perubahan harga beras. Memang butuh anggaran besar untuk itu," tutur Soetarto. (idr/hns)