Keduanya sepakat, bahwa investasi terbaik bukanlah tentang saham atau aset finansial. Lalu apa?
Tony Robbins dikenal sekarang sebagai motivator. Ia mengumpulkan pundi-pundi dolar Amerika Serikat (AS) dari menjual inspirasi kepada orang banyak, padahal tadinya hanyalah petugas kebersihan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari sana, Robbins belajar tentang banyak hal untuk bisa mengoptimalkan diri sendiri.
"(Jim Rohn) membuat saya berhenti memusatkan perhatian pada apa yang berada di luar kendali saya dan mengajari saya untuk lebih fokus pada apa yang dapat saya kendalikan," tulis Robbins dalam bukunya "Money: Master the Game seperti yang dilansir dari CNBC, Sabtu (24/6/2017).
"Saya bisa memperbaiki diri, saya bisa menemukan cara untuk melayani, cara untuk berbuat lebih banyak, cara untuk menjadi lebih baik, cara untuk menambah nilai," jelasnya.
Begitu juga dengan Warren Buffett. Investor paling sukses sepanjang masa, saat ini nilai kekayaannya hampir US$ 75 miliar. Jauh sebelum sukses Buffett adalah sosok yang takut berbicara di depan umum.
Untuk memaksa dirinya menghadapi ketakutannya, pada usia 20, Buffett mendaftar untuk mengikuti kursus berbicara di depan umum dengan lembaga Dale Carnegie.
Setelah lulus dari kursus, Buffett pergi ke University of Omaha. Ia meminta agar bisa mengajar di kelas agar mampu mengatasi fobia sepenuhnya. Buffett kemudian menceritakan buku Tim Ferriss yang berjudul Tools of Titans tentang
kebiasaan dan proses orang-orang sukses.
"Investasi pada diri sendiri adalah investasi terpenting yang pernah Anda buat dalam hidup Anda," kata BUffett yang disampaikan ulang oleh Robbins
"Tidak ada investasi finansial yang akan mencocokkannya, karena jika Anda mengembangkan lebih banyak kemampuan keterampilan, wawasan lebih banyak, kapasitas yang lebih besar, itulah yang benar-benar akan memberikan kebebasan ekonomi. Inilah keterampilan yang benar-benar mewujudkannya," tukasnya. (mkj/mkj)











































