Sekjen Kemenhub, Sugihardjo, mengatakan upaya itu merupakan salah satu dari tiga skenario yang dilakukan Jasa Marga bersama dengan Korlantas dalam mengantisipasi kemacetan di jalan tol, khususnya di jalur Cikarang Utama.
"Jadi skenario yang dilakukan Jasa Marga dengan Korlantas ada tiga. Yang pertama dibuka dulu pintu tolnya sampai 31 gardu itu," kata Sugihardjo di Posko Mudik Kemenhub, Jakarta, Jumat (30/6/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita keluarkan ada di daerah tertentu, kita keluarkan dulu, lalu nanti masukan lagi, di samping contraflow. Itu skenario kedua," terangnya.
Namun apabila kemacetan tetap terjadi, maka akan dilakukan skenario ketiga, dimana Jasa Marga dengan Korlantas akan melakukan contraflow setelah gerbang tol Cikarang Utama.
"Kalau masih macet juga, artinya arus ke tolnya deras, tapi begitu keluar dari exit, ada antrean di sana, kan berarti blocking, maka skenario ketiga, contraflow bukan hanya (dilakukan) menuju (gerbang) tol, tapi selepas (gerbang) tol juga contraflow sehingga pergerakan keluarnya lancar," tuturnya.
Sampai dengan saat ini, Sugihardjo mengatakan pergerakan lalu lintas di jalur tersebut masih lancar. Oleh sebab itu Jasa Marga dan Korlantas hanya memberlakukan skenario pertama saja.
"Sampai hari ini masih pakai skenario satu. Di gerbang tol Cikarang Utama (antrean) hanya 5 sampai 6 kendaraan saja. Itu dengan 31 gerbang tol. Kita percepat antrean, semakin cepat melayani kan semakin baik," terangnya. (mca/mca)