Berdasarkan pantauan arus balik, PT Jasa Marga Tbk memperkirakan puncak arus balik jatuh pada H+5 lebaran pada 1 Juli 2017, dimana 110.000 lebih kendaraan akan kembali ke Jakarta melalui GT Cikarang Utama.
Untuk mencegah antrean panjang yang menyebabkan kemacetan, Jasa Marga telah melakukan sejumlah langkah. Salah satunya adalah membuka gerbang-gerbang tol khusus e-money (uang elektronik) untuk pembayaran tunai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di gerbang-gerbang yang biasanya khusus untuk pembayaran dengan uang elektronik, Jasa Marga menempatkan petugas yang memegang e-money. Para pemudik bisa membayar tunai lewat petugas tersebut, lalu petugas akan menempelkan (tap) uang elektronik sehingga portal dapat terbuka.
"Tetap pakai uang elektronik, tapi pakai uang elektronik yang dipegang petugas. Petugas kami membantu men-tap-kan uang elektronik," kata Corporate Communication Jasa Marga, Dwimawan Heru Santoso, kepada detikFinance, Jumat (30/6/2017).
Tapi pembukaan gerbang-gerbang khusus pembayaran dengan uang elektronik untuk pembayaran tunai ini hanya sementara saja. Hanya dibuka untuk pembayaran tunai sampai Minggu (2/7/2017) saja, selama puncak arus balik.
"Kalau normal tetap harus pakai uang elektronik. Masyarakat jangan mengandalkan itu, kan hanya saat kendaraan padat saja. Kita berikan bantuan sampai Sabtu-Minggu saja," ujarnya.
Sejauh ini, antrean di GT Cikarang Utama masih terkendali. Rata-rata antrean di setiap gerbang hanya 4-5 mobil saja. (mca/mca)