Perubahan dan Tantangan untuk Ekonomi Indonesia Versi ADB

Perubahan dan Tantangan untuk Ekonomi Indonesia Versi ADB

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Sabtu, 01 Jul 2017 22:22 WIB
Foto: Arbi Anugrah
Jakarta - Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang dan menuju negara maju. Wakil Presiden Asian Development Bank (ADB) Bambang Susantono mengatakan untuk menjadi negara maju Indonesia harus melakukan sejumlah cara.

Dia menceritakan 50 tahun lalu ekonomi Asia hanya menyumbang sekitar 15% dari untuk produk domestik bruto (PDB) dunia. Namun saat ini sudah menyumbang 1/3.

"Lalu pada 1991, sekitar 90% penduduk Asia masih berpendapatan rendah dan pada 2015 90-an persen sudah berada di middle income, ini artinya ada peningkatan," kata Bambang dalam diskusi di Kongres Diaspora Indonesia di Jakarta, Sabtu (1/7/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menjelaskan, semua perubahan dan perbaikan kondisi ekonomi ini tidak dibarengi dengan pemerataan karena gini rasio di Asia naik, hampir di seluruh negara berkembang.

"Disparitas di regional, kota atau desa masih terlihat, kalau tidak hati-hati kata Pak Obama bisa missleading. Bisa-bisa memikul beban yang lebih berat untuk senior citizen," ujar dia.

Dia mencontohkan di Asia seperti Jepang saat ini memikul cukup berat untuk membiayai senior citizen-nya. "Bahkan 5 terbesar anggaran adalah untuk pertahanan, hati-hati kalau populasi muda ini tidak di-manage dengan baik maka akan ada skill yang miss match," imbuh dia.

Selanjutnya adalah masalah urbanisasi. Ini yang membuat tekanan di pedesaan, apalagi dengan usia petani yang berumur. Hal ini tak hanya terjadi di Indonesia. Masalah urbanisasi juga terjadi di Thailand dan Filipina.

"Maka kita harus atasi masalah urbanisasi," imbuh dia. (ang/ang)

Hide Ads