2 Tahun Lebih Menjabat, Begini Terobosan Mentan

2 Tahun Lebih Menjabat, Begini Terobosan Mentan

Suci Rizqi Lestari - detikFinance
Minggu, 02 Jul 2017 21:36 WIB
Foto: Rengga Sancaya
Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) mengubah besaran anggaran pembangunan negara untuk kebutuhan internal dan kebutuhan para petani dari 70:30, kini menjadi 30:70. Hasilnya, bantuan alat mesin pertanian untuk petani bisa mencapai ratusan ribu unit.

Demikian seperti dikutip detikFinance dari keterangan tertulis Kementan, Minggu (2/7/2017).

Dalam program yang lebih nyata lewat upaya khusus swasembada padi, jagung, dan kedelai, Kementan juga memberikan para petani bantuan bibit dan pupuk gratis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agar program yang dijalankan bisa tepat waktu dan tepat sasaran sesuai dengan musim tanam yang ada di Indonesia, Amran mengubah sistem pengadaan bibit dan pupuk. Bila sebelumnya melalui sistem tender, kini diubah menjadi penunjukan langsung. Hal itu dilakukan karena sistem tender dinilai menjadi pintu gerbang korupsi dan hanya membuang waktu secara percuma.

Menariknya, kebijakan yang dibuat oleh Amran berhasil membuat negara tetangga terkejut. Sebab, dahulu Indonesia dikenal sebagai negara sasaran ekspor beras dari hasil pertanian mereka. Namun sejak 2016, Indonesia berhenti menjadi negara pengimpor beras dan Jagung.

Dari sektor peternakan, kini Indonesia sudah mulai mengekspor ayam. Sementara untuk ternak sapi, Kementan sedang menyiapkan pemetaan swasembada terkait geografis Indonesia yang berupa kepulauan.

Dalam dua tahun terakhir, Amran berhasil meminimalisir gonjang-ganjing harga daging dengan mengharuskan daging beku impor dijual di pasar tradisional.

Tidak sampai di situ saja, Amran pun melarang sperma sapi beku atau BIBeku yang dihasilkan Balai Inseminasi Buatan milik Kementan di ekspor. Sperma sapi beku produksi BIB Singosari, Jawa Timur harus dibagikan secara gratis kepada petani sebanyak 3 juta ampul.

Hasilnya, banyak peternak daerah yang memiliki sapi jenis Limousin. Sapi itu merupakan hasil persilangan melalui teknik IB (Inseminasi Buatan). Kini, populasi ternak sapi di Indonesia sudah berjumlah 2,4 juta ekor.

"Hari ini saya berbahagia dengan Pedet Belgian Blue Gatot Kaca ini. Kita Optimis swasembada daging sapi. Saya minta revisi anggaran dan siapkan Rp 20 milliar untuk membeli embrio Belgian Blue. Saya mau tahun depan kita sudah bisa tunjukkan hasilnya kepada rakyat Indonesia 1.000 Ekor Belgian Blue, Kita buat Pawai Belgian Blue," pungkas Amran dalam keterangan tertulisnya.

Saat menyambangi Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang, Bogor, Amran tidak lupa meminta seluruh jajaran BET untuk terus berinovasi dan membuat lompatan teknologi. Hal itu sesuai dengan salah satu amanat Presiden untuk menjadi pemuda petaurang. 'Pemuda' bukan karena muda usia, tetapi prestasi.

Sektor Pertanian Tumbuh Positif

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Daniel Johan, mengakui capaian kinerja Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman. Berdasarkan data BPS dan hasil riset lembaga internasional ekonomi internasional, The Economist Intelligen Unit (EIU), pertumbuhan pertanian Indonesia meroket ke posisi 25 dari 113 negara yang diteliti berdasarkan capaian pembangunan pertanian.

Padahal, tahun sebelumnya Indonesia berada di rangking 71 dan posisi ke-74 pada 2015. Menurut Daniel, peningkatan di sektor pertanian terwujud karena Kementerian Pertanian (Kementan) efektif dalam mengelola anggarannya untuk menambah luas lahan.

Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengungkapkan, data tersebut menunjukkan kinerja Kementan berada di jalur yang dicanangkannya (on the track).

"Dan peningkatan produktivitas yang mampu menekan impor," ujar Daniel.

Daniel meyakini, poin ketujuh Nawa Cita Presiden Joko Widodo dapat terelasisasi, khusunya di sektor pertanian. Poin ketujuh nawa cita yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.

"Iya, ini menuju terwujudnya poin ke-7," pungkas legislator asal Kalimantan Barat itu.


(ega/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads