"Alhamdulillah turun, cabai rawit turun, turunya gelosor. Di beberapa daerah, Rp 6.000 di pasar. Saya stres, jadi agak stres, di beberapa tempat," kata Enggartiasto di Komplek Istana Presiden, Jakarta, Senin (3/7/2017).
Menurut pria yang akrab disapa Enggar ini, meski harga anjlok, para pedagang tetap menjual untuk menghabiskan stok. Selain itu, agar cabai tak menumpuk dan akhirnya membusuk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pedagang juga terpaksa menanggung kerugian karena harga anjlok.
"Secara rata-rata turun, tapi ada beberapa yang turunnya begitu curam. Sehingga mereka ya sudah jual rugi daripada busuk," kata Enggar.
Dia berharap, merosotnya harga cabai rawit tak berlangsung lama. Enggar juga menampik anjloknya harga karena cabai impor.
"Enggak ada (impor). Diharapkan hal ini hanya beberapa hari saja," tutur Enggar. (hns/hns)











































