Perjuangan Membangun Jalan Perbatasan RI-Malaysia di Kalimantan

Perjuangan Membangun Jalan Perbatasan RI-Malaysia di Kalimantan

Dana Aditiasari - detikFinance
Jumat, 07 Jul 2017 07:13 WIB
Foto: Dok. Kementerian PUPR
Jakarta - Pemerataan pembangunan bukan hanya wacana bagi Jokowi. Langkah nyatanya adalah dengan melakukan pembangunan infrastruktur jalan yang menghubungkan berbagai wilayah di Indonesia yang selama ini terisolasi karena tak memiliki akses.

Untuk memperlancar konektivitas menuju Aruk, Kalimantan Barat, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Satuan Kerja Pelaksana Jalan Nasional Wilayah III, Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional XI, Ditjen Bina Marga sejak 2015 melakukan pembangunan dan pelebaran jalan aksesnya.

Aruk merupakan salah satu lokasi berdirinya Pos Lintas Batas Negara (PLBN) alias pintu gerbang perbatasan RI-Malaysia yang terletak di Kalimantan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perjuangan Membangun Jalan Perbatasan RI-Malaysia di KalimantanFoto: Dok. Kementerian PUPR


Jalan akses menuju Aruk dari Kabupaten Sambas dibangun melalui paket pekerjaan pembangunan Jalan Galing-Simpang Tanjung-Aruk sepanjang 46,42 kilometer (km).

Pembangunan dilakukan oleh kontraktor PT Waskita Karya (Persero) Tbk dan PT Yasa Patria Perkasa dengan nilai kontrak Rp 325 miliar.

Selain pembangunan, juga dilakukan pelebaran pada ruas jalan ini dengan paket pekerjaan pelebaran jalan Simpang Tanjung-Aruk sepanjang 26,20 km dari 2 lajur menjadi 4 lajur, yang sudah dimulai tahun ini dan ditargetkan selesai pada November 2018.

Perjuangan Membangun Jalan Perbatasan RI-Malaysia di KalimantanFoto: Dok. Kementerian PUPR


Nantinya jalan menuju PLBN Aruk ini akan terhubung dengan jalan paralel yang menghubungkan antara Aruk dengan Bengkayang.

Dari laporan foto yang disampaikan Kepala Satuan Kerja Pelaksana Jalan Nasional (PJN) Wilayah III Kementerian PUPR, Javid Huriyanto, kepada detikFinance, Jumat (6/7/2017), tampak sejumlah ruas jalan sudah rapi teraspal.

Jalan yang mulus beraspal dihiasi pemandangan alam hutan lebat yang sesekali berganti gugusan batu kapur di samping kiri kanannya menciptakan kombinasi pemandangan yang indah.

Sesekali tampak pekerja dan alat berat untuk pembangunan jalan. Pada bagian jalan yang belum beraspal, pekerjaan yang dilakukan dari mulai pemadatan struktur tanah hingga pengerasan seperti pengaspalan serta pelebaran badan jalan.

Perjuangan Membangun Jalan Perbatasan RI-Malaysia di KalimantanFoto: Dok. Kementerian PUPR


Pembangunan jalan sendiri tak bisa dibilang mudah, karena sebelumnya harus dilakukan pembukaan sejumlah lokasi yang semula masih tertutup hutan. Selain itu, juga perlu pekerjaan ekstra untuk memadatkan permukaan tanah.

Meski permukaan jalan yang berat, menanjak dan menurun tajam, tak menyurutkan semangat kerja tim di lapangan. (dna/wdl)

Hide Ads