Lokasi ini merupakan satu dari tiga lokasi berdirinya Pos Lintas Batas Negara (PLBN) alias gerbang keluar masuk perbatasan antara RI-Malaysia.
![]() |
Jalan ini memang sudah ada sebelumnya, namun kondisinya kurang layak. Hingga tahun 2015, mayoritas jalan in didominasi jalan tanah yang bila diguyur hujan, permukaan jalan berubah menjadi jalan lumpur yang licin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Di era pemerintahan Presiden Jokowi, ruas jalan tersebut mendapat penanganan serius, sejalan dengan upaya perombakan PLBN Entikong dan kawasan sekitarnya dari semula sebuah kawasan terbelakang menjadi beranda depan negara.
![]() |
Jalan yang dikerjakan pun sudah mulai menunjukkan perubahan dari struk tur jalan yang sudah mulai berlapis aspal hingga badan jalan yang jauh lebih lebar dari sebelumnya.
![]() |
Saat ini, pekerjaan peningkatan kualitas jalan di ruas ini masih terus dikerjakan. Dari laporan foto yang disampaikan Kepala Satuan Kerja Pelaksana Jalan Nasional (PJN) Wilayah III Kementerian PUPR, Javid Huriyanto, kepada detikFinance, Minggu (9/7/2017), terlihat para pekerja pun tampak lalu-lalang hampir di sepanjang ruas jalan ini.
![]() |
Para pekerja ini tengah melakukan pekerjaan proyek pelebaran jalan Balai Karangan hingga ke Entikong yang panjangnya sekitar 42 kilometer (km).
![]() |
Pada sisi kiri dan kanan jalan yang berbatasan dengan dinding tebing, tampak pekerjaan pengerasan dan pengaman dinding tebing untuk mencegah longsor.
![]() |
Bukan hanya itu, pekerjaan yang dilakukan juga bahkan sampai tahap pembuatan saluran drainase sehingga air yang jatuh ke jalan mana kala hujan, tidak terbuang begitu saja ke permukaan tanah di sisi kiri dan kanan jalan, namun masuk ke saluran tersebut.
![]() |
Pekerjaan yang dilakukan juga membuat jalan tambah lebar. Lebar jalan yang terdiri dari empat lajur lengkap dengan median jalan, membuat jalan akses perbatasan menuju PLBN Entikong ini mirip dengan jalan tol, meskipun pengendara tidak dipungut biaya ketika melintas di jalan ini.
![]() |