Namun salah satu yang mencuri perhatian adalah proyek segmen II Trans Papua dengan panjang 475,81 km. Nantinya proyek jalan tersebut akan menghubungkan ruas Manokawari-Wasior-Batas Provinsi Papua.
![]() |
Meski proses pengaspalannya hingga kini masih terus berjalan, namun keindahan ruas jalan tersebut rasanya sudah cukup menjanjikan. Pasalnya berbeda dengan ruas jalan Trans Papua lainnya, proyek segmen II memiliki permukaan jalan yang hampir seluruhnya berbatasan langsung dengan laut lepas. Seperti halnya di km 102 sampai dengan pertigaan antara arah Mameh dengan arah Bintuni.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Titik keindangan lain berada di km 160, yang memiliki latar pemandangan Gunung Botak atau pegunungan tanah yang rentan mengalami longsor. Oleh karena itu, saat ini bebagai teknologi tengah didalami untuk mencari teknologi yang paling tepat guna mengantisipasi potensi hambatan tersebut.
![]() |
Di sepanjang ruas jalan ini, hanya ada satu perkampungan yang menghuni yakni Distrik Wamesa, Kabupaten teluk Kondama, Ibu Kota Wasior. Penduduk di perkampungan tersebut hidup erat dengan ekosistem hutan, bahkan binatang liar seperti rusa, dan burung rangkong yang kerap terlihat melintasi jalan.
![]() |
Lebih lanjut Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan terus menggenjot Tim Kerja pembangunan Trans Papua hingga akhirnya target pembangunan proyek tersebut dapat diselesaikan sesuai target yakni pada 2019.
![]() |