Palangka Raya Sudah Pasti Jadi Ibu Kota Baru?

Palangka Raya Sudah Pasti Jadi Ibu Kota Baru?

Muhammad Idris - detikFinance
Selasa, 11 Jul 2017 15:06 WIB
Foto: (dok. Google Maps)
Jakarta - Rencana pemindahan ibu kota semakin dimatangkan pemerintah. Pembicaraan merelokasi pusat negara pun terus dilakukan. Hari ini, Selasa (11/7/2017), Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, menyambangi kantor Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) di Jalan Taman Surapati, Jakarta.

Menurut Basuki, saat ini sudah 3 lokasi yang mengerucut untuk diputuskan sebagai ibu kota negara. Semua kandidat daerah calon pusat negara semuanya berada di Pulau Kalimantan.

"Jadi masih ada opsi kemarin saya bilang ada Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur. Itu opsinya," kata Basuki ditemui usai rapat pembahasan ibu kota baru di kantor Bappenas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Soal Kota Palangka Raya yang digadang-gadang dari 3 lokasi yang direncanakan tersebut, menurut Basuki, keputusannya belum final dan masih dalam tahapan pembahasan lebih jauh. Selain itu, jelas dia, wilayah yang dimaksud bukan di pusat kota Palangka Raya, melainkan di kawasan pinggiran ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah tersebut

"Macam-macam makanya kita studi literaturnya. Belum diputuskan penuh. Ada di dekat (Kota Palangka Raya), bukan di Palangka Raya," ujar Basuki.

Sebelumnya, Menteri Perancanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, mengungkapkan pemindahan ibu kota sudah sangat mendesak lantaran kepadatan penduduk di Jakarta sudah sangat berat.

"Saya sampaikan dari 10 kota di Indonesia, 5 (terpadat) itu ada di Jabodetabek, jadi bebannya itu sudah terlalu berat. Beban Jakarta sudah terlalu berat karena Jakarta adalah pusat segalanya," kata Bambang.

Selain itu, lanjut dia, pemindahan ibu kota perlu dilakukan agar pertumbuhan ekonomi bisa merata ke daerah dan tak terpusat di Pulau Jawa semata, khususnya Jakarta.

"Saya ingin supaya semua pihak sadar bahwa jangan nanti pertumbuhan ekonomi semata-mata hanya mengandalkan Jakarta, perlu ada penyebaran pusat-pusat pertumbuhan baru," tandas Bambang (idr/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads