JK: Pekerja Malaysia dan Singapura Tak Mungkin Migrasi ke RI

JK: Pekerja Malaysia dan Singapura Tak Mungkin Migrasi ke RI

Muhammad Idris - detikFinance
Rabu, 12 Jul 2017 11:06 WIB
Foto: M. Ridho
Jakarta - Wakil Presiden, Jusuf Kalla, memandang diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN sejak tahun lalu malah sangat menguntungkan Indonesia. Dia menampik, keterbukaan di banyak bidang termasuk tenaga kerja, membuat Indonesia diserbu tenaga kerja asing.

"Semangat ASEAN lebih menguntungkan buat Indonesia. Tidak ada orang migrasi dari wilayah yang tingkat gajinya lebih tinggi ke yang tingkat pendapatannya lebih rendah," kata JK saat Rakor Pengendalian Perbatasan di Hotel Aryaduta, Rabu (11/7/2017).

Dia mencontohkan, orang Malaysia dan Singapura yang memiliki tingkat pendapatan lebih tinggi, kecil kemungkinan menyerbu pasar tenaga kerja di Indonesia, yang terjadi dengan adanya MEA, ucap dia, justru sebaliknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Orang Malaysia masuk ke Kalimantan kerja, itu tidak terjadi. Atau orang Singapura menyelundup masuk ke Indonesia untuk bekerja di Indonesia. Tidak ada insentif yang membuat orang Singapura atau Malaysia migrasi ke Indonesia," jelas JK.

Dia mengungkapkan, banyaknya Warga Negara Indonesia (WNI) di daerah perbatasan yang menyeberang untuk bekerja di Malaysia sebagai suatu hal yang wajar, mengingat pendapatan yang diperoleh di Negeri Jiran tersebut diakui lebih tinggi.

"Kalau pun masuk perbatasan, bekerja di perbatasan memberikan pendapatan tinggi itu hal-hal yang biasa terjadi. Perlu ada aturan agar semangat ASEAN bisa tetap dijaga, tapi juga secara bersamaan kepentingan dalam negeri bisa terjaga," pungkas JK. (idr/mkj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads