Selama Semester I-2017, Dolar AS Capai Rp 13.331

Selama Semester I-2017, Dolar AS Capai Rp 13.331

Hendra Kusuma - detikFinance
Jumat, 14 Jul 2017 10:37 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Realisasi ekonomi pada semester I-2017 masih sesuai dengan asumsi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017. Kecuali pertumbuhan ekonomi yang masih harus menunggu laporan Badan Pusat Statistik (BPS) bulan depan.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam rapat kerja Banggar DPR dengan Pemerintah terkait dengan realisasi semester I-2017 dan postur sementara APBN 2017, Ruang Rapat Banggar DPR, Jakarta, Kamis (13/7/2017).

Nilai tukar rupiah atau kurs realisasi semester I berada di level Rp 13.331 per US$ dari target APBN 2017 yang sebesar Rp 13.300 per US$. Diproyeksikan sepanjang semester II berada dikisaran Rp 13.470 per US$ dari target RAPBNP 2017 sebesar Rp 13.400 per US$.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tingkat inflasi pada APBN 2017 ditetapkan sebesar 4,0% dengan realisasi hingga semester I sebesar 4,37%. Sedangkan hingga akhir tahun diperkirakan menjadi 4,3% atau sesuai dengan target dalam RAPBNP 2017.

Untuk tingkat bunga SPN 3 Bulan realisasi hingga semester I sebesar 5,1% dengan target dalam APBN 2017 sebesar 5,3%. Hingga akhir tahun diproyeksikan sebesar 5,3% atau lebih tinggi dari RAPBNP 2017 yang sebesar 5,2%.

Untuk harga minyak mentah Indonesia realisasi hingga semester I 2017 mencapai US$ 48,9 per barel atau lebih tinggi dari asumsi APBN 2017 yang sebesar US$ 45 per barel. Di semester II diproyeksikan harga minyak mentah Indonesia Rp 13.470 per US$ atau lebih tinggi dari RAPBNP 2017 yang sebesar Rp 13.400 per US$.

Sedangkan untuk lifting minyak realisasinya di semester I 2017 784 ribu barel per hari (bph) dari target di APBN 2017 sebesar 815 ribu bph. Di semester II diproyeksikan sebesar 845 ribu bph dari RAPBNP 2017 sebesar 815 ribu bph.

Untuk lifting gas, realisasi di semester I tahun ini sebesar 1,094 juta barel setara minyak per hari dari target APBN 2017 1,150 juta barel setara minyak per hari. Pada semester II diproyeksikan berada di level 1,205 juta barel setara minyak per hari dari RAPBNP 2017 yang sebesar 1,150 juta barel setara minyak per hari

Pertumbuhan ekonomi, Sri Mulyani memproyeksikan sesuai dengan asumsi dalam perubahan APBN 2017. "Perkiraan realisasi asumsi dasar ekonomi makro tahun 2017 diperkirakan sama dengan yang direncanakan dalam RAPBNP tahun 2017," kata Sri Mulyani.

"Dengan kesimpulan APBN 2017 tetap kami jaga dari sisi arah kebijakan, mendukung kebijakan prioritas pemerintah namun tidak menghilangkan kehati-hatian, jauh lebih baik dari 2016 dilihat dari pendapatan maupun penerimaan, ini sesuai arah kita untuk menciptakan instrumen yang kredibel, dan menjadi solusi pembangunan nasional. Demikian untuk semester pertama," tukas dia. (mkj/mkj)

Hide Ads