Menurut Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, pemerintah ingin kereta cepat JKT-SBY bisa melaju 160 km/jam. Agar kecepatan ini bisa tercapai maka perlu dilakukan 2 hal.
Pertama, perlu memakai sistem elektrifikasi. Kedua, harus menghilangkan kurang lebih 100 lintasan sebidang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, membandingkan kereta kencang JKT-SBY dengan pesawat. Artinya, waktu tempuh kereta kencang JKT-SBY tak boleh terlalu lama dibanding pesawat.
"Pesawat itu 1,5 jam, tunggunya 1 jam. Kalau kereta ini bisa dengan lima jam ini kompetitif. Tapi kalau 7 jam menjadi tidak ada suatu lompatan," terang Budi.
Dia menambahkan, pemerintah menyerahkan sepenuhnya kepada BPPT mengkaji proyek kereta kencang JKT-SBY. Termasuk, mana yang lebih baik cocok, memakai listrik atau diesel untuk mencapai waktu tempuh 160 km/jam. (hns/dna)