Kota Palangka Raya di Provinsi Kalimantan tengah menjadi satu kandidat terkuat untuk menjadi calon Ibu Kota baru nanti. Lahan seluas 300 ribu hektar (ha) telah disiapkan, apabila pemerintah pusat pada akhirnya benar-benar akan merealisasikan rencana tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jalan Mulus Menuju Palangka Raya Foto: Eduardo Simorangkir |
Alternatif lainnya yang bisa ditempuh menuju Palangka Raya adalah melalui Banjarmasin di Kalimantan Selatan, namun masih harus menempuh waktu sekitar 4 hingga 5 jam lagi untuk sampai di Palangka, biasa masyarakat setempat menyebutnya.
"Seperti yang terjadi di tahun 2014 kemarin, pas peristiwa asap kebakaran hutan, kota Palangkaraya lumpuh total. Jadi orang yang mau keluar, larinya ke Banjarmasin," ungkap Fika, salah seorang masyarakat pendatang saat ditemui detikFinance di Bandara Tjilik Riwut, Palangka Raya, Selasa (11/7/2017).
Foto: Eduardo Simorangkir |
Sama seperti Jakarta, kota yang berada di pulau terluas di Indonesia ini masih memiliki zona Waktu Indonesia bagian Barat. Hal ini membuat penduduk yang nantinya akan pindah ke lokasi ini tak perlu repot mengganti jam penunjuk waktunya.
Pusat kota Palangka Raya sendiri dapat ditempuh sekitar 20 menit dari Bandara Tjilik Riwut dengan jarak sekitar 13 km. Tak sama dengan Jakarta, jalan yang dilalui dari Bandara masih berupa jalan arteri, bukan jalan bebas hambatan atau tol. Namun demikian, kondisi jalan yang dilalui terbilang mulus dan tak ditemui lubang atau amblas.
Foto: Eduardo Simorangkir |
Seperti diketahui, dengan adanya wacana pemindahan Ibu Kota ini, maka nantinya Jakarta akan dijadikan pusat bisnis, sama seperti New York, yang digantikan peran ibu kotanya dengan Washington DC di Amerika Serikat (AS). Sedangkan kota baru yang masih dikaji lokasinya ini akan menjadi wajah baru pusat pemerintahan.
Saksikan liputan lengkapnya soal 'Jelajah Calon Ibu Kota RI di Palangka Raya' hanya di detikcom. (wdl/wdl)












































Jalan Mulus Menuju Palangka Raya Foto: Eduardo Simorangkir
Foto: Eduardo Simorangkir
Foto: Eduardo Simorangkir