Dalam acara tersebut, Amran berpesan kepada dua pejabat baru dan seluruh pegawai Kementan.
"Harus buat lompatan ketahanan pangan juga demikian, tugasnya harus dilihat dengan baik, menciptakan lompatan. Evaluasi enggak hanya bulanan, tapi juga harian evaluasi pagi sore," kata Amran di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa (13/7/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kinerjanya terukur bukan seperti dulu kalau serapan anggaran tinggi sudah dianggap selesai. Sekarang bagaimana anggaran ini efektif, efisien, sehingga yang dievaluasi adalah produktivitas," ujar Amran.
Contohnya, lompatan produksi beras sebelumnya berada di 70 juta ton pada 2014, kemudian terjadi lompatan berturut-turut setiap tahunnya, hingga pada 2016 lalu berhasil mencapai di atas 75 juta ton.
"Padahal target sebelumnya hanya 73 juta ton. Itu contoh-contoh soal. Jagung juga harus membuat lompatan. Hari ini belum ada impor, terukur semua," tegas Amran.
Amran menambahkan, jika target belum tercapai secara maksimal, Amran tak segan melakukan penyegaran para pejabat Kementan. (hns/hns)











































