Begini Cara CT Antisipasi Sepinya Pengunjung Mal

Begini Cara CT Antisipasi Sepinya Pengunjung Mal

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Selasa, 18 Jul 2017 16:40 WIB
Begini Cara CT Antisipasi Sepinya Pengunjung Mal
Pemilik CT Corp, Chairul Tanjung. Foto: Eduardo Simorangkir/detikFinance
Jakarta - Beberapa pusat perbelanjaan modern yang berlokasi di Jakarta diketahui mulai sepi dan ditinggalkan oleh pembeli. Sebut saja Pasar Glodok dan WTC Mangga Dua yang tak lagi ramai dikunjungi pembeli lantaran pembeli lebih memilih berbelanja online.

Menanggapi hal tersebut, Chairman CT Corp berpendapat, pelaku bisnis seharusnya melakukan terobosan dalam melakukan bisnisnya. Sebab, yang dilakukan CT adalah mengajak masyarakat untuk bisa menikmati cara berbelanja namun dengan suasana yang berbeda, lengkap dengan pusat hiburan, supermarket dan bioskop. Hal ini menjadi daya tarik karena sensasi tersebut tak bisa dirasakan saat berbelanja secara online.

"Kita membuat pola baru, di mana kita membuat Transmart itu bukan retail saja, tetapi combining semua kebutuhan masyarakat. Mau nonton ada bioskopnya, mau anak-anak main ada theme park-nya, mau makan komplit ada restoran dan kafenya, mau belanja ada komplit semuanya," katanya saat ditemui di sela acara jumpa pers di Menara Bank Mega, Jakarta, Selasa (18/7/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi itu adalah bentuk dari inovasi. Alhamdulillah, dalam situasi pasar yang menurun, kita survive (bertahan)," sambungnya.

Menurutnya, meski pasar saat ini masih lesu, prospek bisnis yang berbasis konsumen ke depan di Indonesia masih sangat menjanjikan. Hal tersebut dibuktikan CT Corp dengan menggelontorkan investasi tak sedikit pada ekspansi bisnis Trans Mart.

"Investasi kita dalam satu tahun itu hampir US$ 1 miliar loh. Transmart saja targetnya bangun 30 buah tahun ini. Untuk satunya itu biayanya kira-kira Rp 400 miliar. Itu baru satu bisnis loh," pungkasnya. (ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads